Kita lanjutkan pembahasan terkait sejumlah pemahaman soal corporate finance, dengan memperdalam soal risiko sistemik.
Dalam dunia investasi, risiko adalah bagian yang tak
terpisahkan. Namun, tidak semua risiko diciptakan sama. Salah satu jenis risiko
yang sangat penting untuk dipahami adalah risiko sistematik (systematic
risk), yaitu risiko yang tidak dapat dihindari meskipun portofolio Anda
terdiversifikasi dengan baik. Buku Principles of Corporate Finance, 12th
Edition karya Brealey, Myers, dan Allen menjelaskan bahwa risiko sistematik
adalah risiko pasar secara keseluruhan yang memengaruhi hampir semua aset dalam
suatu ekonomi.
Apa Itu Risiko Sistematik?
Risiko sistematik adalah risiko yang disebabkan oleh
faktor-faktor makroekonomi yang memengaruhi seluruh pasar, seperti:
- Perubahan
suku bunga: Kenaikan suku bunga memengaruhi biaya pinjaman perusahaan
dan pengembalian investasi.
- Inflasi:
Kenaikan harga barang dan jasa mengurangi daya beli serta memengaruhi
pengembalian riil investasi.
- Resesi
ekonomi: Penurunan ekonomi yang meluas menyebabkan penurunan kinerja
perusahaan secara umum.
- Krisis
politik atau geopolitik: Ketidakstabilan politik dapat memengaruhi
pasar keuangan secara global.
Karena dampaknya luas, risiko ini tidak dapat dihindari
melalui diversifikasi. Bahkan portofolio yang sangat terdiversifikasi tetap
rentan terhadap risiko sistematik.
Contoh Risiko Sistematik
- Pandemi
COVID-19 (2020): Hampir semua sektor ekonomi terkena dampaknya, mulai
dari penerbangan hingga ritel, meskipun beberapa sektor seperti teknologi
atau kesehatan mengalami pertumbuhan.
- Krisis
Keuangan Global (2008): Keruntuhan pasar perumahan di AS memicu krisis
keuangan yang memengaruhi pasar global.
- Inflasi
Tinggi (2022): Kenaikan harga energi dan barang-barang pokok
menyebabkan penurunan daya beli secara global, yang memengaruhi pasar
saham dan obligasi.
Bagaimana Risiko Sistematik Diukur?
Dalam investasi, risiko sistematik sering diukur dengan beta
(β), yaitu ukuran sensitivitas suatu aset atau portofolio terhadap
pergerakan pasar:
- Beta
> 1: Aset lebih sensitif terhadap pergerakan pasar (risiko tinggi).
- Beta
< 1: Aset kurang sensitif terhadap pergerakan pasar (risiko
rendah).
- Beta
= 1: Aset bergerak seiring dengan pasar.
Model Penetapan Harga Aset Modal (Capital Asset Pricing
Model atau CAPM) menggunakan beta untuk menghitung pengembalian yang
diharapkan dari suatu aset:
E(Ri)=Rf+βi[E(Rm)−Rf]
Di mana:
- E(Ri):
Pengembalian yang diharapkan dari aset.
- Rf:
Tingkat pengembalian bebas risiko (seperti obligasi pemerintah).
- E(Rm):
Pengembalian pasar yang diharapkan.
- βi:
Beta aset.
CAPM membantu menentukan apakah aset memberikan pengembalian
yang sesuai dengan risikonya.
Mengapa Risiko Sistematik Penting?
- Tidak
Bisa Dihindari
Karena risiko sistematik memengaruhi seluruh pasar, investor tidak bisa menghilangkannya dengan menambah aset ke dalam portofolio. Ini membuat pengelolaan risiko sistematik menjadi lebih kompleks. - Mempengaruhi
Tingkat Pengembalian
Investor yang mengambil aset dengan beta tinggi (risiko sistematik tinggi) mengharapkan pengembalian yang lebih besar untuk mengkompensasi risiko tambahan. - Mengarahkan
Strategi Investasi
Investor konservatif mungkin memilih aset dengan beta rendah untuk mengurangi volatilitas, sementara investor agresif mungkin mencari beta tinggi untuk peluang pengembalian besar.
Cara Mengelola Risiko Sistematik
Meskipun tidak bisa dihilangkan, risiko sistematik dapat
dikelola dengan strategi berikut:
- Diversifikasi
Global: Berinvestasi di pasar global untuk mengurangi dampak risiko
sistematik di satu wilayah tertentu.
- Lindung
Nilai (Hedging): Menggunakan derivatif seperti kontrak berjangka atau
opsi untuk melindungi portofolio dari pergerakan pasar yang tidak
menguntungkan.
- Asset
Allocation: Membagi investasi di antara berbagai kelas aset (saham,
obligasi, komoditas) untuk mengurangi eksposur terhadap satu jenis risiko.
Risiko yang Harus Diterima
Risiko sistematik adalah bagian tak terhindarkan dari
investasi. Seperti dijelaskan dalam Principles of Corporate Finance, 12th
Edition, risiko ini adalah harga yang harus dibayar untuk berpartisipasi
dalam pasar keuangan. Investor tidak bisa menghilangkannya, tetapi dengan
memahami bagaimana risiko ini bekerja, mereka dapat membuat keputusan yang
lebih bijak dan strategis.
Pada akhirnya, investasi selalu melibatkan risiko. Namun,
dengan pengetahuan tentang risiko sistematik dan strategi pengelolaannya, Anda
dapat menavigasi pasar dengan lebih percaya diri. Risiko mungkin tak
terhindarkan, tetapi keberhasilan datang dari cara kita mengelolanya.
0 Komentar