Setiap hari, lebih dari 1,1 miliar konten baru dipublikasikan di media sosial seperti TikTok, YouTube, Facebook, X (Twitter), LinkedIn, dan Instagram. Namun, realitanya, sebagian besar dari konten tersebut tidak mendapatkan engagement sama sekali.
Neil Patel, Co Founder of NP Digital & Owner of Ubersuggest, mengatakan dalam analisis terhadap lebih dari 5 juta postingan media
sosial, ditemukan bahwa 59,41% dari konten tersebut tidak menerima satu
pun likes, shares, atau komentar. Fenomena ini menunjukkan bagaimana lautan
konten yang semakin padat membuat banyak upaya pemasaran berakhir sia-sia.
Mengapa Media Sosial Kini Lebih Sulit untuk Menonjol?
Algoritma media sosial memang tidak lagi ramah terhadap
konten organik seperti dulu. Tapi alasan utama rendahnya engagement adalah banyaknya
pilihan konten yang tersedia untuk pengguna.
Jika ingin menarik perhatian di tengah kebisingan ini,
strategi konten Anda harus lebih tajam, relevan, dan memberikan nilai tambah.
Kesalahan yang Sering Dilakukan di Media Sosial
- Meniru
Konten Populer Orang Lain
Meski terlihat menjanjikan, meniru tren populer justru tidak efektif. Sebab, audiens Anda kemungkinan sudah melihat konten serupa di tempat lain. - Mengunggah
Banyak Konten Tanpa Kualitas
Membanjiri feed dengan konten asal-asalan hanya akan merusak reputasi akun Anda. Bahkan konten berkualitas yang diunggah setelahnya akan sulit menjangkau audiens karena algoritma sudah memberikan "penilaian buruk." - Fokus
pada Produksi Konten yang Berlebihan
Konten yang mahal dan diproduksi secara berlebihan belum tentu menghasilkan performa yang lebih baik dibandingkan video sederhana dengan pesan yang kuat. - Mengabaikan
Data dan Tren di Setiap Platform
Tidak semua jenis konten bekerja dengan baik di semua platform. Memahami data performa sebelumnya dan karakteristik setiap media sosial adalah kunci.
Bagaimana Cara Menonjolkan Konten Anda?
Untuk memastikan waktu Anda tidak terbuang percuma, berikut
adalah 7 strategi utama yang dapat Anda terapkan:
- Ciptakan
Sesuatu yang Baru dan Segar
Ide segar yang belum pernah dibahas sebelumnya akan langsung menarik perhatian audiens. Luangkan waktu untuk riset dan brainstorming ide. - Berikan
Pendapat Pribadi
Jangan takut untuk menyampaikan sudut pandang yang unik dan berani. Ini akan membantu konten Anda terlihat lebih autentik dan mencuri perhatian. - Tawarkan
Nilai Tambah
Audiens menginginkan sesuatu yang bermanfaat, seperti data, insight, atau tips yang relevan. Pastikan mereka merasa mendapatkan sesuatu setelah mengonsumsi konten Anda. - Gunakan
Tren dengan Cermat
Manfaatkan tren hanya jika relevan dengan brand atau industri Anda. Jangan terjebak membahas hal-hal yang tidak sesuai dengan bisnis Anda. - Kolaborasi
dengan Orang Lain
Bermitra dengan kreator lain di industri yang sama bisa memperluas jangkauan audiens Anda. Kolaborasi seperti live streaming atau podcast adalah salah satu cara efektif. - Bagikan
Pengalaman Pribadi
Cerita pribadi yang autentik sulit ditiru dan dapat membangun koneksi emosional dengan audiens. - Sesuai
dengan Format yang Disukai Platform
Pastikan konten Anda mengikuti format yang disukai oleh platform tertentu, seperti video pendek di TikTok dan Instagram atau konten profesional di LinkedIn.
Bonus: Jangan Lupakan Live Streaming
Konten live memiliki engagement yang lebih tinggi
dibandingkan konten biasa. Di Instagram, ada 100 juta pengguna yang
menonton live setiap hari, sementara di Facebook, konten live menghasilkan 3
kali lebih banyak engagement dibandingkan non-live.
Kesimpulannya, media sosial masih menjadi saluran pemasaran
yang efektif jika digunakan dengan benar. Namun, untuk berhasil, Anda perlu
strategi yang tajam, bukan sekadar berharap konten Anda viral. Fokuslah pada
menciptakan konten yang memberikan nilai, relevan dengan audiens, dan sesuai
dengan karakteristik platform yang Anda gunakan. Dengan cara ini, Anda dapat
mengoptimalkan waktu dan usaha Anda di media sosial.
0 Komentar