Receh.in – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat penurunan kinerja pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang tidak
diaudit, perusahaan membukukan total pendapatan sebesar Rp28,61 triliun, turun
4,5% dari Rp29,98 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan
ini terutama disebabkan oleh berkurangnya pendapatan dari kontrak pelanggan.
Meski terjadi penurunan pendapatan, beban
pokok penjualan AKRA juga mengalami penurunan sebesar 3,12% menjadi Rp26,26
triliun. Laba bruto pun mencapai Rp2,35 triliun, menurun dibandingkan Rp2,87
triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi operasional, AKRA mencatatkan laba
usaha sebesar Rp1,69 triliun, menurun dari Rp2,20 triliun pada tahun
sebelumnya. Sementara itu, laba neto perusahaan tercatat sebesar Rp1,55
triliun, turun 14,3% dari Rp1,81 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini turut dipengaruhi oleh beban pajak penghasilan yang mencapai
Rp261,9 miliar.
Di sisi aset, total aset AKRA pada 30
September 2024 tercatat sebesar Rp29,77 triliun, sedikit menurun dibandingkan
Rp30,25 triliun pada akhir tahun 2023. Aset lancar AKRA tercatat Rp18,06
triliun, sementara aset tidak lancar mencapai Rp11,71 triliun. Total liabilitas
perusahaan sebesar Rp16,15 triliun, dengan liabilitas jangka pendek mencapai
Rp11,57 triliun.
Untuk arus kas, AKRA mengalami penurunan kas
bersih dari aktivitas operasi yang mencapai Rp876,8 miliar, dibandingkan Rp2,72
triliun pada tahun lalu. Arus kas dari aktivitas investasi juga mengalami
defisit sebesar Rp924,5 miliar, utamanya disebabkan oleh akuisisi aset tetap.
Di sisi pendanaan, perusahaan membayar dividen tunai sebesar Rp1,97 triliun
kepada pemegang saham, yang turut membebani kas perusahaan.
Kinerja yang menurun ini memperlihatkan
tantangan bagi AKRA dalam menjaga pertumbuhan pendapatan dan laba di tengah
situasi ekonomi yang fluktuatif.
Akses laporan keuangan AKRA.
0 Komentar