Receh.in – Selain analisis teknikal dan fundamental, para investor saham di Indonesia juga mengenal analisis bandar atau bandarmologi. Analisis ini sudah terbukti menghasilkan cuan besar bagi sejumlah investor ritel, meski tak sedikit juga yang terperosok.
Bandarmologi adalah istilah yang digunakan dalam dunia perdagangan saham untuk menganalisis strategi dan pergerakan "bandar" (market maker atau pemain besar) di pasar saham.
Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana bandar mempengaruhi harga saham dan memanfaatkan informasi ini untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
Menurut MNC Sekuritas, bandar merupakan sekelompok orang atau institusi dengan modal sangat besar dan kesabaran yang besar pula untuk melakukan trading bagi saham-saham tertentu.
Konsep Dasar Bandarmologi
- Bandar sebagai Penggerak Pasar: Bandar memiliki modal besar dan dapat mempengaruhi harga saham dengan membeli atau menjual dalam jumlah besar. Mereka sering kali memiliki informasi yang tidak dimiliki oleh investor ritel.
- Pola Pergerakan Bandar: Bandar cenderung memiliki pola pergerakan tertentu dalam mengakumulasi (mengumpulkan) dan mendistribusikan (menjual) saham. Bandarmologi berusaha mengidentifikasi pola-pola ini.
- Mengikuti Jejak Bandar: Investor yang memahami bandarmologi dapat mencoba "mengikuti jejak" bandar dengan membeli saham yang sedang diakumulasi dan menjualnya saat didistribusikan.
Kelebihan Bandarmologi:
- Potensi Keuntungan: Jika berhasil mengidentifikasi pergerakan bandar, investor dapat meraih keuntungan signifikan.
- Pemahaman Pasar yang Lebih Baik: Bandarmologi membantu investor memahami dinamika pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham.
Kekurangan Bandarmologi:
- Tingkat Kesulitan: Membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menganalisis pergerakan bandar secara akurat.
- Risiko: Tidak ada jaminan bahwa strategi bandarmologi akan selalu berhasil. Bandar juga bisa melakukan manipulasi pasar.
Tips Pelajari Pergerakan Saham Lewat Bandarmology
Salah satu investor yang mempopulerkan bandamologi adalah Argha J. Karo Karo yang website miliknya sempat diblokir oleh OJK. Kini ia aktif di YouTube dan kanal Telegram.
Dalam salah satu wawancara dengan televisi swasta ia membagikan sejumlah pengetahuan penting.
Ada dua jenis saham di Indonesia berdasarkan pengendali utamanya:
Saham yang dikuasai oleh investor asing
Saham yang dikuasai oleh investor lokal
Saham yang dikuasai oleh investor asing lebih mudah diprediksi karena data transaksi investor asing tersedia dan transparan. Setiap kali terjadi pembelian atau penjualan oleh investor asing, kita dapat melihat data ini secara publik.
Mengikuti Pergerakan Investor Asing
Untuk saham yang dikuasai oleh investor asing, kita bisa mengikuti aksi mereka dengan cara berikut:
Jika investor asing membeli saham tertentu, kita bisa ikut membeli.
Jika investor asing menjual saham tertentu, kita bisa ikut menjual.
Dengan mengetahui bahwa investor asing mengeluarkan uang besar untuk membeli saham tertentu, kita bisa memprediksi bahwa mereka akan menaikkan harga saham tersebut sebelum menjualnya di harga yang lebih tinggi.
Mengenali Broker Lokal
Saham yang dikuasai oleh investor lokal memerlukan pendekatan yang berbeda. Berikut tips untuk mengenali broker lokal:
- Identifikasi broker yang bertransaksi: Apakah broker tersebut adalah broker ritel atau institusi besar?
- Perhatikan pola pembelian dan penjualan broker: Jika broker besar membeli, itu bisa menjadi sinyal untuk kita ikut membeli. Jika mereka menjual, itu bisa menjadi sinyal untuk kita menjual.
Strategi Akumulasi Saham
Jika kita melihat investor asing mengakumulasi saham tertentu tanpa ada kenaikan harga yang signifikan, ini bisa menjadi indikasi untuk ikut membeli saham tersebut.
Contohnya, jika dalam seminggu terakhir harga saham BBRI tidak mengalami kenaikan signifikan tetapi ada pembelian besar-besaran oleh investor asing, ini bisa menjadi sinyal bahwa saham tersebut sedang dalam fase akumulasi.
Menghindari Saham yang Dipromosikan
Sebagai strategi pencegahan, hindari membeli saham yang banyak dipromosikan. Jika sebuah saham dipromosikan dan dianggap bagus oleh banyak orang, justru itu bisa menjadi tanda bahwa saham tersebut sedang dijual oleh bandar.
Tips sederhananya adalah: Jika semua orang menyarankan untuk membeli saham tertentu, jangan beli saham tersebut.
Bagaimana Analisis Bandarmology Bekerja?
Sementara itu, menurut channel Ngomongin Uang di Youtube, logikanya bandarmologi ini cukup sederhana. Yakni, jika ada pihak dengan modal besar melakukan pembelian besar-besaran terhadap saham tertentu, maka ada potensi harga saham tersebut akan naik.
Dengan kekuatan modal yang besar, mereka bisa membeli semua penawaran harga jual di level yang lebih tinggi. Kita sebagai trader bisa menggunakan aktivitas para Bandar ini sebagai sinyal. Jika kita melihat mereka melakukan pembelian, kita bisa ikut membeli saham tersebut karena harga saham berpotensi naik.
Cara Mendeteksi Aktivitas Bandar
Ada dua cara untuk mendeteksi aktivitas Bandar:
Cara Ribet:
- Menghitung transaksi yang terjadi pada saham tertentu di bursa.
- Melakukan analisis terhadap data transaksi antar sekuritas.
- Memantau kepemilikan saham oleh pihak manajer besar dan aliran modal mereka.
Cara ini cukup rumit karena melibatkan banyak data transaksi dan akses ke data non-publik.
Cara Praktis:
Menggunakan indikator pergerakan Bandar yang disediakan oleh platform sekuritas seperti. Ada Sekuritas yang memakai teknologi untuk memantau pergerakan bandar. Kalian bisa cari.
Beberapa indikator yang bisa digunakan antara lain:
- Bandar Movement: Mendeteksi pergerakan Bandar dengan menghitung volume atau jumlah lot saham yang diperdagangkan oleh tiga broker terbesar.
- Bandar Value: Mendeteksi pergerakan berdasarkan besaran nominal transaksi dengan satuan rupiah.
- Bandar Volume: Mendeteksi pergerakan dengan mengemas data transaksi dalam bentuk histogram yang menunjukkan net buy atau net sell harian.
Dengan menggunakan indikator-indikator tersebut, kita bisa melihat pola akumulasi atau distribusi yang dilakukan oleh para Bandar.
Jika grafik menunjukkan akumulasi beli yang dominan, kita bisa ikut membeli saham tersebut. Sebaliknya, jika grafik menunjukkan distribusi atau penjualan besar, kita bisa mempertimbangkan untuk menjual saham.
Contoh Pergerakan Bandar
Berikut grafik dari Stockbit sebagai gambaran bagaimana pergerakan bandar terhadap suatu saham.
Kesimpulannya, menggunakan pendekatan bandarmology memerlukan kejelian dalam mengamati pergerakan saham dan aktivitas broker. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita dapat lebih memahami dan memprediksi pergerakan saham sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan data transaksi dan pola pembelian serta penjualan baik oleh investor asing maupun lokal.
Disclaimer Transaksi Saham
Semua informasi dan materi yang disajikan dalam video ini adalah untuk tujuan edukasi dan informasi saja. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi atau nasihat investasi yang khusus dan tidak menjamin hasil investasi tertentu.
Berinvestasi dalam saham melibatkan risiko, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal investasi Anda. Setiap keputusan untuk membeli, menjual, atau menahan saham harus dilakukan berdasarkan penelitian dan analisis Anda sendiri serta pertimbangan dari kondisi keuangan dan tujuan investasi pribadi Anda.
Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang mungkin timbul dari penggunaan informasi yang disajikan dalam video ini. Selalu konsultasikan dengan penasihat keuangan atau profesional investasi sebelum membuat keputusan investasi.
Pastikan Anda memahami sepenuhnya risiko yang terkait dengan berinvestasi di pasar saham dan hanya menggunakan modal yang Anda siap untuk kehilangan. Ingat, kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan.
0 Komentar