Data pasar saham (Sumber:idx)
Receh.in – Pekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari 3-7 Juni 2024 menunjukkan penurunan yang signifikan dalam berbagai indikator pasar.
Meskipun begitu, saham-saham unggulan tetap menjadi pusat perhatian investor, baik domestik maupun asing.
Volume rata-rata harian perdagangan saham mengalami penurunan sebesar 23.82%, dari 20,729 juta saham menjadi 15,792 juta saham.
Nilai transaksi harian juga merosot sebesar 42.69%, dari Rp18,122 triliun menjadi Rp10,385 triliun.
Frekuensi transaksi harian turun sebesar 17.94%, dari 1,130 ribu kali menjadi 927 ribu kali.
Penurunan ini mencerminkan sentimen pasar yang cenderung hati-hati dan menunggu kepastian dari berbagai faktor ekonomi dan politik.
Kapitalisasi pasar juga mencatat penurunan sebesar 2.85%, dari Rp11,825 triliun menjadi Rp11,488 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 1.04%, dari 6,970.736 menjadi 6,897.950. Ini menandakan adanya tekanan jual yang cukup signifikan di pasar.
Transaksi Investor Asing dan Domestik
Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp2,342.98 miliar, yang menunjukkan adanya aliran dana keluar dari pasar saham domestik.
Hal ini mungkin dipengaruhi oleh sentimen global dan ketidakpastian kebijakan moneter di berbagai negara.
Investor domestik juga menunjukkan penurunan aktivitas perdagangan baik dari segi volume maupun nilai transaksi. Ini dapat mengindikasikan kehati-hatian investor dalam menghadapi kondisi pasar yang fluktuatif.
Performa Saham-Saham Unggulan
Di tengah penurunan pasar, beberapa saham menunjukkan performa yang menonjol. Apakah ini saham-saham gorengan? Kita tidak tahu:
Top Gainers:
- AGAR (+183.33%)
- PEGE (+32.61%)
- SOHO (+20.00%)
- INTP (+18.92%)
- PTRO (+18.15%)
Top Losers:
- PEHA (-28.96%)
- ATLA (-21.88%)
- HRUM (-20.36%)
- BHAT (-18.50%)
- KAEF (-18.49%)
Saham-saham yang mengalami kenaikan signifikan umumnya berasal dari sektor-sektor yang memiliki kinerja fundamental yang kuat dan prospek bisnis yang baik. Sebaliknya, saham yang mengalami penurunan besar sering kali dipengaruhi oleh sentimen negatif atau kinerja perusahaan yang menurun.
Indeks yang Menonjol
Beberapa indeks sektoral dan tematik menunjukkan performa yang positif:
- LQ45 naik sebesar 1.44%, dari 876.084 menjadi 883.927.
- IDX30 naik sebesar 2.03%, dari 436.533 menjadi 441.017.
- IDX High Dividend 20 naik sebesar 3.41%, dari 512.712 menjadi 524.635.
- IDX BUMN20 naik sebesar 3.48%, dari 363.491 menjadi 372.351.
Sebaliknya, beberapa indeks seperti ISSI, JII, dan JII70 mengalami penurunan, mencerminkan ketidakpastian di beberapa sektor tertentu.
Saham-Saham yang Rutin Diperdagangkan
Berdasarkan Volume (Juta Saham):
- GOTO (16,271)
- BUMI (3,136)
- ATLA (2,702)
- GGRP (2,346)
- BIPI (1,810)
Berdasarkan Nilai (Miliar IDR):
- BBRI (Rp7,615 miliar)
- BMRI (Rp3,810 miliar)
- BBCA (Rp3,591 miliar)
- TPIA (Rp2,480 miliar)
- TLKM (Rp2,042 miliar)
Berdasarkan Frekuensi (Ribu Kali):
- BBRI (281 ribu kali)
- ATLA (279 ribu kali)
- GOTO (115 ribu kali)
- ANTM (102 ribu kali)
- BRPT (100 ribu kali)
Saham-saham seperti GOTO, BUMI, dan BBRI menunjukkan aktivitas perdagangan yang tinggi baik dari segi volume, nilai, maupun frekuensi. Ini menunjukkan minat yang besar dari investor terhadap saham-saham tersebut, yang mungkin didorong oleh fundamental perusahaan dan prospek jangka panjang yang menarik.
Analisis dan Prospek Ke Depan
Secara keseluruhan, pekan ini menunjukkan adanya tekanan jual yang cukup signifikan di pasar saham Indonesia. Namun, saham-saham unggulan tetap menarik minat investor, terutama yang memiliki fundamental kuat dan prospek bisnis yang baik. Ke depan, investor diharapkan tetap berhati-hati dan mencermati perkembangan ekonomi dan politik yang dapat mempengaruhi pasar saham.
Dengan adanya berbagai tantangan dan peluang di pasar, investor perlu melakukan analisis mendalam dan diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan.
0 Komentar