Receh.in – Dalam perkembangan yang mengejutkan industri kecantikan global, The Body Shop, perusahaan kosmetik dan perawatan tubuh terkemuka asal Inggris, telah mengumumkan penutupan operasinya di Amerika Serikat menyusul pengajuan kebangkrutan.
Langkah dramatis ini menandai babak baru yang suram dalam
sejarah merek yang dikenal dengan komitmennya terhadap etika dan keberlanjutan.
Dilaporkan pertama kali oleh CNBC pada Selasa, 12 Maret
2024, The Body Shop mengajukan likuidasi Bab 7 di pengadilan New York, sebuah
langkah yang mengharuskan perusahaan untuk menjual aset tertentu guna membayar
kembali kreditornya. Kondisi ini mencerminkan krisis yang telah lama menghantui
jaringan ritel tersebut, terutama di pasar AS.
Pengumuman ini datang tak lama setelah The Body Shop mengonfirmasi upaya restrukturisasi di negara asalnya, Inggris, serta di Kanada, menegaskan kembali ketidakstabilan yang melanda perusahaan tersebut di berbagai front.
Meski beberapa toko di Inggris dan Kanada masih akan tetap beroperasi,
perusahaan tersebut menunjukkan indikasi kuat akan menutup sisa toko-tokonya di
AS, meninggalkan pasar Amerika yang telah lama menjadi salah satu kawasan
operasional utamanya.
Menurut The Guardian, sekitar 50 toko di AS masih beroperasi
pada saat pengajuan kebangkrutan, namun masa depan mereka kini tergantung pada
proses likuidasi yang sedang berlangsung. Juru bicara The Body Shop tidak
segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar lebih lanjut mengenai
situasi tersebut.
The Body Shop, yang didirikan oleh pengusaha dan aktivis hak asasi manusia Anita Roddick di Brighton, Inggris, pada tahun 1976, telah lama dikenal sebagai perusahaan yang mempromosikan produk-produk alami yang bersumber secara etis dan menolak pengujian pada hewan.
Akuisisi perusahaan
oleh L'Oréal pada tahun 2006 dengan nilai setara $1,3 miliar, dan kemudian
penjualan ke grup ekuitas swasta pada bulan Desember dengan nilai sekitar $250
juta, menandakan periode transisi yang signifikan bagi The Body Shop, yang pada
akhirnya berujung pada kebangkrutan pada bulan Februari.
Para administrator yang menangani proses kebangkrutan
menyalahkan kesalahan manajemen dan lanskap ritel yang menantang sebagai
penyebab utama keruntuhan perusahaan. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari
Reuters, mereka menyebutkan, “The Body Shop telah menghadapi tantangan keuangan
dalam jangka waktu yang lama di bawah pemilik sebelumnya, bertepatan dengan
lingkungan perdagangan yang sulit untuk sektor ritel yang lebih luas.”
Pada bulan Februari, Reuters juga melaporkan bahwa bisnis
Body Shop di Inggris telah terjerumus ke dalam administrasi, menempatkan 2.000
pekerjaan dalam risiko. Kondisi ini semakin menekankan krisis yang dihadapi
oleh perusahaan yang pernah dianggap sebagai pionir dalam penjualan kosmetik
etis.
Pada 1980an dan 1990an, The Body Shop merupakan salah satu
retailer paling populer di Inggris, namun dalam beberapa tahun terakhir, mereka
menghadapi persaingan yang semakin ketat dari pendatang baru yang juga
mengutamakan kredibilitas etika.
Kejatuhan The Body Shop di Amerika Serikat bukan hanya
kehilangan bagi pasar ritel AS tetapi juga merupakan peringatan bagi industri
kecantikan tentang pentingnya manajemen yang berkelanjutan dan adaptif dalam
menghadapi tantangan pasar yang berubah-ubah.
Seiring penutupan operasi di AS, pertanyaan muncul tentang
masa depan The Body Shop di pasar global lainnya dan apakah upaya
restrukturisasi di Inggris dan Kanada akan cukup untuk menyelamatkan perusahaan
dari tantangan yang semakin besar.
Untuk para penggemar merek yang telah lama mengagumi
komitmen The Body Shop terhadap produk yang etis dan berkelanjutan,
kebangkrutan ini adalah pengingat pahit bahwa bahkan perusahaan dengan
nilai-nilai terkuat pun tidak kebal dari ketidakpastian ekonomi global.
Produk-produk The Body Shop
The Body Shop terkenal karena rangkaian produk kecantikan dan perawatan tubuhnya yang luas, yang semuanya diproduksi dengan komitmen terhadap keberlanjutan dan etika. Berikut adalah beberapa kategori produk utama yang ditawarkan oleh The Body Shop:
- Perawatan Wajah: Termasuk pembersih, toner, pelembab, masker wajah, serum dan minyak wajah, serta produk perawatan untuk mata. Produk ini dirancang untuk berbagai jenis kulit, termasuk untuk kulit kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif.
- Perawatan Tubuh: Meliputi produk seperti body butter, lotion tubuh, sabun mandi, gel mandi, scrub tubuh, dan produk perawatan tangan dan kaki. Mereka juga menawarkan rangkaian produk spa dan relaksasi untuk penggunaan di rumah.
- Rambut: Shampoo, kondisioner, masker rambut, dan produk perawatan rambut lainnya yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis rambut, dari rambut normal hingga rambut yang rusak atau kering.
- Make-Up: Termasuk foundation, concealer, blush, eyeshadow, mascara, eyeliner, lipstik, lip balm, dan berbagai aksesoris make-up. Produk-produk ini dikembangkan untuk memberikan tampilan alami sambil juga mendukung kesehatan kulit.
- Parfum: The Body Shop menawarkan berbagai aroma parfum dan body mist yang terinspirasi dari bahan-bahan alami dari seluruh dunia.
- Produk Pria: Termasuk pembersih wajah, pelembab, produk pencukuran, dan perawatan tubuh khusus untuk pria.
- Produk Vegan: The Body Shop menawarkan berbagai produk yang sepenuhnya vegan, yang berarti mereka tidak mengandung bahan hewani atau bahan yang dihasilkan dari hewani.
Selain komitmen terhadap etika dan keberlanjutan, The Body Shop juga dikenal karena pendekatannya yang anti-pengujian pada hewan. Mereka menggunakan bahan-bahan yang bersumber secara etis, dan banyak produknya mengandung bahan alami seperti mentega shea, teh hijau, dan lidah buaya, yang semuanya dikenal karena manfaatnya yang luar biasa bagi kulit.
0 Komentar