Receh.in – Di tengah persaingan ketat dan dinamis di industri perdagangan besar di Indonesia, Satu Visi Putra Tbk (VISI) berhasil mencatatkan namanya di Bursa sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di sektor karet, plastik, bahan kimia, tekstil, dan berbagai produk lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Didirikan pada 14 Februari 2018, VISI tidak hanya bergerak dalam perdagangan besar namun juga spesifik dalam bahan baku advertising dan printing, seperti banner, display, tinta, dan PVC board yang digunakan untuk promosi melalui media percetakan digital.
Perjalanan VISI dimulai dari kantor pusatnya yang berada di Jl. Greges Jaya II Blok B19, Kel. Tambak Sarioso, Kec. Asemrowo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Dengan kepemimpinan David Dwiputra sebagai pemegang saham dominan dengan kepemilikan 71,54% saham, serta Farrel Yonathan yang memiliki 6,50% saham, VISI di bawah kendali strategis yang kuat untuk mengembangkan bisnisnya di tengah kompetisi pasar yang ketat.
VISI secara resmi mengumumkan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Februari 2024, dengan menawarkan 615.000.000 saham kepada publik.
IPO ini ditetapkan dengan harga Rp120 per saham, menunjukkan langkah besar VISI dalam mengakses modal dan sumber daya finansial lebih luas untuk ekspansi dan pengembangan usahanya.
Nilai kapitalisasi pasar VISI saat itu mencapai Rp387.450.000.000 sebuah angka yang menandakan potensi dan kepercayaan investor terhadap prospek VISI kedepannya.
Dalam ruang lingkup kegiatannya, VISI tidak hanya terbatas pada perdagangan bahan baku promosi, namun juga meluas ke sektor perdagangan besar karet dan plastik, bahan dan barang kimia, serta barang dari tekstil dan berbagai macam barang lainnya.
Kegiatan ini mencerminkan diversifikasi usaha VISI dalam menangkap peluang pasar yang beragam.
Pasca-IPO, perjalanan saham VISI di bursa menunjukkan dinamika yang menarik. Mulai dari pencatatan perdana dengan harga Rp120,- per saham, saham VISI mengalami fluktuasi harga yang signifikan.
Pada tanggal 27 Februari 2024, saham VISI mengalami lonjakan harga hingga 27,50%, mencapai Rp153,- per saham, menunjukkan respons positif yang kuat dari pasar terhadap penawaran saham VISI.
Namun, perjalanan saham tidak selalu mulus, terlihat dari fluktuasi harga yang terjadi pada hari-hari berikutnya, dengan pergerakan harga tertinggi dan terendah yang cukup variatif, mencerminkan volatilitas pasar dan reaksi investor terhadap berbagai faktor eksternal dan internal perusahaan.
Analisis transaksi saham VISI juga menarik untuk dicermati. Dalam periode singkat setelah IPO, transaksi saham VISI menunjukkan aktivitas yang tinggi dengan nilai transaksi yang mencapai miliaran rupiah, menandakan minat dan likuiditas yang tinggi di pasar terhadap saham VISI.
Namun, perlu dicatat pula bahwa terjadi penjualan bersih (net sell) oleh investor asing dalam beberapa kesempatan, yang mungkin menandakan adanya kehati-hatian atau respons terhadap kondisi pasar atau kinerja perusahaan.
 ){kind=link}
0 Komentar