Receh.in – Meskipun menghadapi penurunan pendapatan dan laba bersih pada tahun buku 2023, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam sepekan terakhir, mencatatkan enam perdagangan positif berturut-turut.
Hal ini mengindikasikan ketertarikan pasar yang tinggi terhadap saham emiten batubara pelat merah ini, khususnya menjelang musim pembagian dividen yang biasanya menjadi momen penting bagi para investor.
Kinerja Saham PTBA
PTBA tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,11% pada perdagangan terakhir, menjadikan harga sahamnya berada di level Rp 2.900 per lembar saham.
Secara year to date, saham PTBA telah mengumpulkan kenaikan sebesar 18,85%, sebuah performa yang cukup mengesankan di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Dividen Tinggi Historis
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, memberikan sinyal bahwa perusahaan akan konsisten membagikan dividen, meskipun belum dapat membeberkan nilai dan rasio dividen dari laba bersih tahun buku 2023.
Mengacu pada distribusi dividen tahun 2023 dari laba bersih tahun buku 2022, PTBA membagikan 100% laba bersihnya sebagai dividen, yang totalnya mencapai Rp 12,6 triliun atau Rp 1.094 per saham.
Ini menunjukkan komitmen PTBA dalam memberikan return yang menarik bagi para pemegang sahamnya.
Penurunan Pendapatan dan Laba Bersih
Dalam tahun buku 2023, PTBA mencatat pendapatan sebesar Rp 38,48 triliun, turun 9,75% year on year, dengan laba bersih yang turun sebesar 51,43% menjadi Rp 6,10 triliun.
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan harga rata-rata batubara. Namun, dari sisi produksi dan penjualan, PTBA mencatatkan peningkatan, dengan total produksi mencapai 41,9 juta ton dan volume penjualan 37 juta ton, menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya.
Target dan Rencana untuk Tahun 2024
Untuk tahun 2024, PTBA menargetkan peningkatan volume penjualan batubara menjadi 43,1 juta ton dan produksi sebesar 41,3 juta ton.
PTBA juga menyiapkan belanja modal sebesar Rp 2,9 triliun yang akan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk peningkatan kapasitas tambang dan infrastruktur operasional.
Rekomendasi Saham
Melihat kondisi dan prospek PTBA, analis dari Mirae Asset Sekuritas, Rizkia Darmawan, memperkirakan bahwa PTBA masih akan mampu menjaga kinerja pendapatan dan laba di tahun ini, didukung oleh harga batubara global yang stabil.
Meskipun ada potensi tekanan terhadap harga jual rata-rata, peningkatan volume penjualan dan distribusi penjualan yang baik antara domestik dan ekspor diharapkan dapat meningkatkan kinerja PTBA.
Kesimpulannya, meskipun PTBA menghadapi tantangan dalam hal penurunan harga batubara dan laba bersih, prospek jangka panjangnya tetap menarik dengan konsistensinya dalam pembagian dividen yang tinggi, rencana operasional yang solid, dan strategi penjualan yang efektif.
Ini membuat saham PTBA menjadi salah satu rekomendasi menarik bagi para investor yang mencari kesempatan investasi di sektor batubara dengan return dividen yang menjanjikan.
0 Komentar