JAKARTA – PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI ), perusahaan di industri roti Indonesia, menetapkan pandangan ke depan untuk tahun fiskal 2024 dengan fokus utama pada peningkatan profitabilitas.
Keputusan ini diambil setelah hasil yang kurang menggembirakan pada tahun fiskal 2023, di mana perusahaan mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih.
Tahun yang Berat untuk ROTI
Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dan Sabela Nur Amalina dalam laporan riset terbarunya mengatakan tahun fiskal 2023 terbukti menjadi periode yang menantang bagi Nippon Indosari Corpindo.
Faktor-faktor seperti musim hujan di awal tahun, penurunan permintaan selama bulan Ramadan dan periode akhir tahun, serta strategi agresif perusahaan dalam mendistribusikan produknya, telah berkontribusi pada tingkat pengembalian yang tinggi.
Angka pengembalian untuk FY23 mencapai 16%, meningkat dibandingkan dengan 11.1% di FY22.
Akibatnya, pendapatan perusahaan turun sebesar 2.9% year-on-year (yoy), dengan laba bersih yang melemah sebesar 23% yoy, berada di bawah estimasi konsensus dan perkiraan kami.
Fokus pada Profitabilitas pada 2024
Memasuki tahun fiskal 2024, ROTI berencana untuk lebih berfokus pada profitabilitas dengan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dalam pendistribusian produknya.
Dengan musim puasa yang akan dimulai pada Maret 2024, yang secara historis merupakan kuartal yang lemah bagi ROTI, manajemen bertekad untuk meningkatkan kinerja keuangan dengan mengurangi tingkat pengembalian penjualan.
“Kami memperkirakan tren penjualan yang menguntungkan produk terjangkau ROTI akan berlanjut tahun ini, meskipun ada proyeksi yang lebih sedikit untuk dukungan terhadap daya beli di kuartal kedua tahun 2024 ke depan,” tulis Analis BRI Danareksa Sekuritas, dikutip Sabtu (9/3/2024).
Dengan harga gandum yang tetap rendah, analis mengantisipasi penyesuaian harga jual rata-rata (ASP) yang minimal, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan volume (estimasi pertumbuhan volume kami untuk FY24/25F: +2.5%/+5.2% vs FY23: +2.6% yoy).
Estimasi Laba Bersih FY24/25F
Analis BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan ROTI akan mempertahankan margin bruto mereka pada periode 2024—2025 pada 53,9%/54,1%.
Pengurangan pengembalian penjualan (FY24F/25F: 13.5%/12.5% vs FY23: 16%) diharapkan dapat mengurangi inventaris kadaluarsa (FY24F/25F: 6.8%/6.2% vs FY23: 8.3%), yang merupakan bagian dari biaya operasional.
Ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pertumbuhan laba bersih yang lebih kuat di FY24/25F sebesar 14.7%/18.3% yoy.
“Akibatnya, kami merevisi turun estimasi pendapatan kami untuk FY24/25F sebesar 11,1% dan 2,4%, masing-masing, mengingat asumsi volume yang lebih rendah dan estimasi pengembalian penjualan yang lebih tinggi,” kata Analis BRI Danareksa Sekuritas.
Rekomendasi Beli dengan Target Harga yang Lebih Rendah
Nippon Indosari Corpindo diperdagangkan dengan PE FY24F sebesar 17,7x, premium 8,5% terhadap rekanan sejenis, namun dengan ekspektasi CAGR laba bersih FY23-26F sebesar 17% (dibandingkan 8% rekanan sejenis).
“Kami percaya kunci untuk mengamankan profitabilitas yang lebih baik dan penilaian ulang valuasi adalah melalui peningkatan volume dan tingkat pengembalian. Kami mempertahankan rekomendasi beli kami dengan target harga yang lebih rendah sebesar Rp1,400 (PE FY24F sebesar 20.9x),” kata Natalia Sutanto dan Sabela Nur Amalina.
Risiko utama termasuk tingkat pengembalian yang tetap tinggi dan harga gandum yang lebih tinggi.
Pada akhirnya, strategi ROTI untuk fokus pada profitabilitas pada tahun fiskal 2024 menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi di tahun sebelumnya dan memperbaiki kinerja keuangannya.
Dengan manajemen yang berpengalaman dan strategi yang telah disesuaikan, ROTI berpotensi untuk kembali pada jalur pertumbuhan dan memberikan nilai yang lebih baik bagi pemegang saham.
0 Komentar