JAKARTA – Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 akan menjadi Sorotan Berharga Negara (SBN) Ritel pertama di tahun 2024. Jadwal SBN Ritel 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan mencatat bahwa ORI025 direncanakan akan diterbitkan mulai 29 Januari hingga 22 Februari 2024.
ORI selalu diminati oleh para investor karena menawarkan
imbal hasil yang menarik dan memiliki risiko yang rendah. Hal ini dikarenakan
baik nilai pokok maupun imbal hasil investasi dijamin 100% oleh pemerintah.
Jadwal SBN Ritel 2024 (Tentatif)
Jenis SBN Ritel |
Seri |
Tanggal Penawaran |
Obligasi Negara Ritel |
ORI025 |
29 Januari - 22 Februari 2024 |
Sukuk Negara Ritel |
SR020 |
4 Maret - 27 Maret 2024 |
Sukuk Tabungan |
ST012 |
16 April - 29 Mei 2024 |
Savings Bond Ritel |
SBR013 |
10 Juni - 4 Juli 2024 |
CWLS |
SWR005 |
26 April - 17 Juli 2024 |
Sukuk Negara Ritel |
SR021 |
23 Agustus - 18 September 2024 |
Obligasi Negara Ritel |
ORI026 |
30 September - 24 Oktober 2024 |
Sukuk Tabungan |
ST013 |
8 November - 4 Desember 2024 |
Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan
Apa Perbedaan Antara ORI dengan SBN Ritel Lainnya?
Untuk lebih memahami perbedaan antara ORI dan SBN Ritel lainnya, mari kita bahas secara detail. SBN Ritel sendiri terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu Surat Utang Negara (SUN) yang dikelola secara konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang berdasarkan prinsip syariah.
SUN Ritel memiliki dua varian, yaitu ORI dan Savings Bond Ritel (SBR),
sementara SBSN Ritel terdiri dari Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST).
1. Tenor
ORI dan SR memiliki tenor investasi selama tiga tahun,
tetapi dapat dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder.
Di sisi lain, SBR dan ST memiliki tenor investasi selama dua tahun, meskipun
tenornya lebih pendek, keduanya tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Namun, sejak awal tahun 2023, pemerintah telah mulai
menerbitkan SBN Ritel dengan dua pilihan tenor investasi untuk semua seri
terbaru. Misalnya, ORI024 yang ditawarkan pada Oktober 2023 memiliki pilihan
tenor selama tiga tahun dan enam tahun, yaitu ORI024T3 dan ORI024T6.
2. Kupon
Kupon ORI dan SR bersifat tetap hingga jatuh tempo, sehingga tidak akan berubah meskipun ada perubahan suku bunga.
Di sisi lain, SBR dan ST
memiliki kupon yang bersifat mengambang dengan batas minimal. Ini berarti kupon
atau imbal hasil SBR dan ST dapat naik jika suku bunga acuan naik, tetapi tidak
akan turun lebih rendah dari batas minimal.
3. Perdagangan di Pasar Sekunder
ORI dan SR yang diterbitkan di pasar perdana dapat dijual kembali sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder setelah masa pemegangan minimum berakhir, biasanya setelah dua kali pembayaran kupon.
Sementara SBR dan ST tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga investor harus memegangnya hingga jatuh tempo.
Meskipun demikian, ada opsi
early redemption setelah satu tahun investasi, dengan syarat kepemilikan awal
minimal Rp2 juta dalam satu transaksi dan jumlah yang dapat dicairkan awalnya
maksimal 50%.
4. Potensi Capital Gain
Harga ORI dan SR yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder dapat naik dan turun tergantung pada permintaan di pasar. Ini berarti bahwa investor memiliki peluang untuk mendapatkan capital gain.
Sebagai contoh, jika
seorang investor membeli senilai Rp1 juta, dia dapat menjualnya kembali dengan
harga lebih tinggi, misalnya Rp1,3 juta, tergantung pada besaran kupon yang
akan diterimanya.
Sementara itu, SBR dan ST tidak memiliki potensi kenaikan
harga (capital gain). Jika seorang investor membeli senilai Rp1 juta, maka pada
saat jatuh tempo, dia akan menerima pembayaran pokok senilai Rp1 juta.
5. Pernyataan Halal
ORI dan SBR dikelola secara konvensional dan tidak memiliki pernyataan halal (syariah) dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Sementara ST dan SR adalah bukti penyertaan terhadap aset negara dan bukan surat utang, sehingga ST dijamin halal sesuai syariah karena telah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI.
Dalam pengelolaannya, terdapat akad
wakalah (perwakilan) yang memberikan mandat dari investor kepada Perusahaan
Penerbit Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Kesimpulan
ORI dan SBN Ritel lainnya, seperti SR, SBR, dan ST,
merupakan investasi yang memiliki risiko yang rendah. Kedua jenis investasi ini
menawarkan keuntungan yang menarik bagi investor, dengan nilai pokok dan
pembayaran kupon yang dijamin 100% oleh pemerintah. Jadi, jika Anda tertarik
untuk berinvestasi dalam ORI025 atau SBN Ritel lainnya, Anda dapat
mempertimbangkan perbedaan-perbedaan di atas sesuai dengan preferensi dan
tujuan investasi Anda.
0 Komentar