JAKARTA – Chandra Asri Petrochemical (TPIA), melalui anak usahanya PT Chandra Daya Investasi (CDI), baru-baru ini mengumumkan kesepakatan penting dengan EGCO Group, sebuah perusahaan energi terkemuka asal Thailand.
Kesepakatan ini melibatkan investasi sebesar 194 juta dolar AS, atau sekitar 3 triliun rupiah, yang akan ditanamkan EGCO Group ke dalam CDI. Melalui investasi ini, EGCO Group akan memperoleh 30% saham di CDI, yang merupakan langkah strategis dalam memperluas bisnis dan operasi mereka.
CDI, anak usaha dari Chandra Asri Petrochemical, memiliki posisi yang cukup strategis dalam industri energi Indonesia.
CDI memiliki 70% saham di PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan 49% saham di PT Krakatau Tirta Industri (KTI). KDL adalah pemilik PLTGU 120 MW di Cilegon, sedangkan KTI adalah perusahaan pengelolaan air bersih di kawasan yang sama.
Kedua aset ini diperoleh dari Krakatau Steel ($KRAS) dengan nilai 3,24 triliun rupiah pada Januari 2023, yang menunjukkan komitmen serius TPIA dalam mengembangkan infrastruktur energi dan air bersih.
Manfaat Investasi EGCO Group
Investasi dari EGCO Group ini bukan hanya sekedar penanaman modal, tetapi juga merupakan langkah strategis yang membawa beberapa manfaat penting bagi CDI dan TPIA:
Pembayaran Utang: Sebagian besar dana investasi ini direncanakan untuk melunasi utang sebesar 147,7 juta dolar AS atau 2,29 triliun rupiah yang berasal dari OCBC NISP ($NISP) untuk pembelian KDL dan KTI. Ini akan mengurangi rasio utang terhadap ekuitas (DER) TPIA dari 0,64x menjadi 0,59x, yang menandakan peningkatan kesehatan finansial perusahaan.
Modal Ekspansi: Dana tersebut juga akan digunakan untuk ekspansi PT Krakatau Posco Energy, yang merupakan joint venture bersama Posco Energy. Krakatau Posco Energy sedang berencana untuk membangun pembangkit listrik baru dengan kapasitas 200 MW. Hal ini akan meningkatkan kapasitas produksi listrik KDL, yang secara efektif dimiliki oleh CDI, sebesar 42,3%, dari 210 MW menjadi 300 MW. Pada 9M23, segmen listrik milik TPIA telah menghasilkan pendapatan sebesar 48,9 juta dolar AS, dengan laba operasional sebesar 3,8 juta dolar AS.
Implikasi Jangka Panjang
Kesepakatan ini memiliki implikasi signifikan bagi industri energi dan infrastruktur di Indonesia. Dengan peningkatan kapasitas produksi energi dan pengelolaan air, TPIA dan CDI dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Keterlibatan EGCO Group juga menandakan kepercayaan investor asing terhadap potensi pasar Indonesia, terutama dalam sektor energi dan infrastruktur.
Meskipun prospek jangka panjangnya cerah, TPIA dan CDI mungkin akan menghadapi beberapa tantangan, termasuk integrasi operasional dengan EGCO Group dan penyesuaian strategi bisnis untuk memaksimalkan manfaat investasi ini. Keberhasilan dalam mengatasi tantangan ini akan menentukan seberapa efektif TPIA dan CDI dalam memanfaatkan potensi penuh dari investasi ini.
0 Komentar