JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk. (BMHS) kembali mencetak untung pada kuartal ketiga tahun 2023 (3Q23), setelah mengalami kerugian bersih sebesar Rp6 miliar pada kuartal kedua (2Q23).
Meskipun perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp2 miliar di 3Q23, kinerja sembilan bulan pertama (9M23) masih menunjukkan kelemahan.
Peningkatan laba operasional menjadi Rp21 miliar di 3Q23, dibandingkan dengan hanya Rp0.5 miliar di 2Q23, menjadi salah satu faktor utama keberhasilan perusahaan dalam mencatatkan keuntungan.
Namun, peningkatan ini masih terganggu oleh beban bunga yang meningkat 32% secara kuartalan, yang berkontribusi pada margin laba bersih yang hanya sebesar 0,5% di 3Q23.
Secara keseluruhan, di 9M23, PT Bundamedik mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan laba bersih turun sebesar 92% menjadi Rp6 miliar. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan hanya berhasil memenuhi 16-20% dari estimasi laba yang ditetapkan.
Seperti diulas riset Ciptadana Sekuritas Asia baru-baru ini, dalam aspek operasional, lalu lintas rumah sakit menunjukkan peningkatan yang menggembirakan di 3Q23. Jumlah pasien rawat inap meningkat 12% dan kunjungan rawat jalan meningkat 15% secara kuartalan. Namun, intensitas pendapatan menunjukkan penurunan, terutama pada pendapatan per pasien rawat inap.
Morula, unit usaha IVF (In Vitro Fertilization) dari PT Bundamedik, juga masih menunjukkan kinerja di bawah ekspektasi meskipun ada peningkatan trafik. Penurunan jumlah siklus Morula sebesar 12% YoY di 9M23 dan kontribusi pendapatannya yang turun menjadi 30% dari total pendapatan perusahaan, menjadi indikator spesifik dari tantangan yang dihadapi.
Prospek Kinerja BMHS dari Estimasi Ciptadana Sekuritas |
Sementara itu, manajemen PT Bundamedik mengungkapkan optimisme mereka untuk mencapai titik impas (break-even) dalam EBITDA di FY23 untuk tiga rumah sakit baru mereka, yaitu di Palembang, Bekasi, dan Bali. Ini disebabkan oleh peningkatan EBITDA yang signifikan di 3Q23.
Namun, pertumbuhan utang bersih menjadi 1.7x EBITDA di 3Q23, dari 0.7x di 4Q22, menimbulkan kekhawatiran tertentu. Meskipun masih dalam batas yang nyaman (<3.0x), peningkatan ini mencerminkan pengambilan pinjaman bank baru di 3Q23 untuk menutupi belanja modal pada rumah sakit baru di Surabaya dan Bali.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, Ciptadana Sekuritas Asia mempertahankan rekomendasi 'Hold' untuk saham BMHS dengan target harga Rp340 per saham, berdasarkan target EV/EBITDA 9x untuk 2024F, yang lebih rendah dari rata-rata pemain rumah sakit lokal di 15x.
Disclaimer: Laporan ini hanya wawasan terkait kinerja PT Bundamedik dan prospeknya di masa depan. Keputusan inestasi seenuhnya ada di tangan investor.
0 Komentar