JAKARTA – Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) telah menunjukkan performa keuangan yang mengesankan dalam laporan 9 bulan pertama tahun 2023 (9M23), dengan EBITDA meningkat sebesar 14.8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan signifikan dalam bisnis co-location yang selaras dengan estimasi awal perusahaan dan konsensus pasar.
Dalam periode ini, MTEL mencatat kenaikan jumlah tower sebesar 5.8% menjadi 37,091 unit, dan jumlah tenant meningkat 10.5% menjadi 55,704 unit. Peningkatan ini berhasil mendorong pendapatan 9M23 sebesar 11.9% year-on-year (YoY) menjadi IDR6.3 triliun. Rasio tenancy mengalami peningkatan menjadi 1.50x dibandingkan 1.44x pada periode 9M22.
Secara khusus, pada kuartal ketiga tahun 2023 (3Q23), pendapatan MTEL tumbuh 3.3% quarter-on-quarter (QoQ) menjadi IDR2.1 triliun, dan EBITDA meningkat 1.4% QoQ menjadi IDR1.7 triliun. Namun, laba bersih mengalami penurunan 21.7% QoQ menjadi IDR408 miliar, yang disebabkan oleh peningkatan biaya sewa pembiayaan dan biaya bunga.
Proyeksi untuk 4Q23 menunjukkan potensi pertumbuhan laba operasi sebesar 4.6% QoQ, didorong oleh penurunan 11.2% dalam biaya operasional (OPEX) berkat efisiensi yang ditimbulkan oleh strategi co-location. Strategi ini telah berhasil meningkatkan pemanfaatan aset MTEL dengan biaya tambahan operasional yang minimal.
PT Henan Putihrai Sekuritas, dalam laporannya, mempertahankan rekomendasi 'BELI' dengan target harga saham MTEL di IDR860, mengindikasikan potensi kenaikan sebesar 39.8%. Analisis ini didasarkan pada penilaian 12.1x EV/EBITDA FY24 yang lebih tinggi 1.5 standar deviasi dari rata-rata dua tahun.
Dalam pandangan yang lebih luas, MTEL diharapkan dapat terus berkembang pada tahun 2024, dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 5.0% YoY. Pertumbuhan ini diperkirakan akan didukung oleh penambahan 1,830 tenant baru dan 700 tower baru. Proyeksi untuk FY24 mengindikasikan pertumbuhan laba operasi sebesar 6.2% YoY dengan margin yang lebih tinggi.
Pertumbuhan MTEL juga didukung oleh posisi strategisnya di luar area Jawa, yang membuat perusahaan ini menjadi pilihan menarik bagi operator jaringan seluler untuk memperluas jaringan mereka melalui strategi co-location. Hal ini bukan hanya efisien dari segi eksekusi dan pengeluaran modal, tetapi juga meningkatkan pemanfaatan aset MTEL.
Namun, terdapat risiko yang perlu diperhatikan, termasuk pertumbuhan jumlah tenant yang lebih rendah dari ekspektasi dan biaya modal (capex) yang lebih tinggi dari perkiraan, yang dapat mempengaruhi profitabilitas dan distribusi dividen.
Kesimpulannya, MTEL menunjukkan prospek pertumbuhan yang kuat dengan strategi bisnis yang efisien. Kinerja keuangan yang kuat dan proyeksi pertumbuhan positif membuat MTEL menjadi pilihan investasi yang menarik di pasar telekomunikasi Indonesia.
Disclaimer
Informasi Bukan Saran Investasi: Informasi yang disajikan dalam analisis ini hanya untuk tujuan informasi dan edukasi. Ini bukan merupakan rekomendasi atau saran investasi.
Tidak Ada Jaminan Keakuratan: Meskipun kami berusaha untuk menyediakan informasi yang akurat dan terkini, kami tidak dapat menjamin keakuratan, kelengkapan, atau keandalan informasi tersebut.
Risiko Pasar: Investasi di pasar saham melibatkan risiko, termasuk kemungkinan kehilangan modal. Harga saham dapat sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor di luar kontrol kami.
Keputusan Investasi Independen: Keputusan investasi harus dibuat berdasarkan penilaian independen dan analisis pribadi. Investor harus mempertimbangkan toleransi risiko dan tujuan investasi mereka sebelum membuat keputusan investasi.
Tidak Ada Representasi atau Garansi: Kami tidak memberikan representasi atau garansi, baik secara eksplisit maupun implisit, mengenai keakuratan, keandalan, atau kelengkapan informasi yang disajikan.
Perubahan Informasi: Informasi dalam analisis ini dapat berubah tanpa pemberitahuan, dan kami tidak berkewajiban untuk memperbarui atau merevisi informasi tersebut.
Kepentingan Keuangan: Penyusun analisis ini dapat memiliki kepentingan finansial di saham yang dibahas.
0 Komentar