Receh.in - Pada semester I/2023, laba bersih dari emiten konsumer Grup Salim PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) melonjak 196,61 persen, meskipun penjualan hanya tumbuh 5,78 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya laba neto akibat selisih nilai tukar.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023, ICBP mencatat pendapatan bersih sebesar Rp34,47 triliun, naik 5,78 persen dibandingkan dengan periode Januari—Juni 2022 yang sebesar Rp32,59 triliun.
Produk mi instan berkontribusi sebesar 71,5 persen terhadap total pendapatan, menyumbang Rp24,76 triliun selama semester I/2023. Capaian tersebut meningkat dari semester I/2022 yang sebesar Rp22,76 triliun. Kontribusi mi instan diikuti oleh produk susu (dairy) yang menyumbang Rp4,75 triliun dan makanan ringan sebesar Rp2,01 triliun.
Meskipun penjualan meningkat, produsen Indomie ini justru mencatat penurunan beban pokok penjualan sebesar 1,09 persen secara year on year (YoY). Sebagai hasilnya, laba kotor melonjak 20,46 persen YoY menjadi Rp12,53 triliun.
Namun, peningkatan bottom line ICBP berasal dari pos lainnya. Perusahaan melaporkan adanya penghasilan keuangan yang berasal dari laba neto akibat selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas investasi sebesar Rp1,96 triliun. Sehingga, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp5,72 triliun, naik 196,61 persen dari semester I/2022 yang sebesar Rp1,93 triliun.
Induk ICBP PT Indofood Sukses Makmur (INDF) juga melaporkan pertumbuhan laba bersih yang tinggi. Pada Juni 2023, bottom line INDF mencapai Rp5,56 triliun atau naik 91,89 persen. INDF juga mencatat penghasilan keuangan sebesar Rp2,57 triliun, dengan Rp2,14 triliun di antaranya berasal dari laba neto akibat selisih kurs.
Sementara itu, penjualan bersih INDF yang terakumulasi selama Januari—Juni 2023 mencapai Rp52,78 triliun, naik 6,25 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang sebesar Rp52,78 triliun.
0 Komentar