Receh.in - Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT), perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan seluler, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,91 triliun pada semester I tahun 2023. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 41,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,26 triliun.
Meskipun laba bersih menurun, pendapatan perusahaan justru mengalami peningkatan sebesar 9,5% secara tahunan menjadi Rp 24,67 triliun.
Pada semester I tahun 2023, basis pelanggan Indosat mencapai 100 juta pelanggan, mengalami kenaikan sebesar 3,9%. Average Revenue per User (ARPU) juga mengalami pertumbuhan moderat menjadi Rp 34,3 ribu dalam enam bulan pertama tahun ini, dari sebelumnya Rp 33,5 ribu pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Trafik data juga mengalami peningkatan sebesar 16,8% secara tahunan pada semester pertama tahun 2023, dengan cakupan jaringan perusahaan yang meningkat seiring dengan peningkatan jumlah BTS 4G yang mampu menangani trafik yang tinggi.
Namun, meskipun pendapatan naik, beban perusahaan mengalami pertumbuhan pesat dengan laju yang lebih cepat. Beban perusahaan mencatatkan kenaikan sebesar 21,2%, meningkat dari Rp 16,43 triliun menjadi Rp 19,91 triliun dalam enam bulan pertama tahun ini.
Kenaikan beban perusahaan ini sebagian besar berasal dari hilangnya pendapatan lain-lain yang pada tahun sebelumnya mencapai Rp 3,58 triliun, namun pada tahun ini tidak ada sama sekali. Pada catatan sebelumnya, Indosat bersama mitranya melakukan divestasi perusahaan data center Starone Mitra kepada BDX Asia Data Center Holdings Pte Ltd.
Total aset perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 3,3% menjadi Rp 109,89 triliun, sementara ekuitas perusahaan turun tipis 1% menjadi Rp 31,07 triliun dari posisi akhir tahun sebelumnya.
0 Komentar