Receh.in - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) berhasil meraih laba bersih sebesar Rp752,53 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini, meskipun mengalami penurunan sebesar 12,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp856,29 miliar.
Fachmy Achmad, selaku Direktur BTPS, menyampaikan kabar ini melalui siaran pers pada Sabtu (22/7). Selama semester I-2023, laba sebelum pajak yang berhasil dibukukan oleh BTPN Syariah mencapai Rp153 miliar.
Pada periode yang sama, BTPS telah menyediakan pembiayaan sebesar Rp12,09 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 46,72 persen. Dana pihak ketiga (DPK) juga terjaga dengan baik di level efisien, yakni mencapai Rp12,38 triliun.
Per tanggal 30 Juni 2023, total aset BTPS mencapai Rp21,26 triliun. Mayoritas dari jumlah tersebut berupa dana syirkah temporer senilai Rp10,14 triliun, sementara jumlah ekuitas mencapai Rp8,45 triliun dan liabilitas senilai Rp2,67 triliun.
Fachmy mengungkapkan kegembiraannya dengan hasil kinerja positif tersebut. Ia menyadari bahwa kondisi ekonomi nasabah di segmen ultra mikro masih dalam proses pemulihan dan adaptasi terhadap situasi eksternal yang menantang.
Untuk mengatasi kondisi ini, BTPS berkomitmen untuk terus melayani masyarakat inklusi, khususnya perempuan pelaku ekonomi yang masuk dalam kelompok yang sulit dijangkau oleh layanan perbankan tradisional. Selama lebih dari satu dekade, BTPS telah menjalankan model bisnis yang dirancang untuk memberikan kesempatan bertumbuh dan memenuhi kebutuhan masyarakat inklusi.
Selain itu, BTPS juga memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan dan kesehatan nasabah, yang berdampak pada perilaku mereka dalam bertransaksi. Untuk mendukung pemulihan kondisi nasabah di segmen ultra mikro, BTPS memberikan apresiasi kepada nasabah-nasabah yang konsisten melakukan pertemuan rutin sentra (PRS) melalui berbagai program menarik.
Tetap berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat inklusi, BTPS juga meluncurkan program pendampingan inovatif yang menggunakan teknologi digital yang dinamakan "Daya", sebagai bagian dari upaya mereka untuk memberikan pengetahuan dan dukungan kepada nasabah.
0 Komentar