Receh.in – Bursa Efek Indonesia mungkin tidak akan ramai tanpa kehadiran emiten batu bara. Maklumlah, emiten komoditas cukup berperan penting, baik di pasar finansial maupun sektor riil karena Indonesia adalah salah satu produsen utama batu bara.
Emiten batu bara juga banyak memunculkan orang-orang terkaya di Tanah Air. Sebut saja pemilik Low Tuck Kwong, pemilik PT Bumi Resources Tbk Aburizal Bakrie.
Ada juga keluarga Eka Tjipta Widjaja juga punya PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), dengan anak usahanya PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) dan Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR).
Nama lainnya adalah Garibaldi Thohir, Edwin Soeryadjaya, dan Kiki Barki. Tentu masih banyak lagi orang kaya dari sektor batu bara.
Nah, tentu menarik juga menjadikan saham emiten batu bara sebagai koleksi investasi, apalagi jika momentumnya tepat seperti saat booming komoditas.
Berikut adalah daftar emiten batu bara di Indonesia:
1. PT Adaro Energy Tbk - ADRO
emiten tambang batu bara yang berdiri sejak 1982 ini punya produk utama envirocoal batu bara termal dengan kadar polutan yang rendah.
Adaro Energy juga memiliki aset batu bara metalurgi yang beragam mulai dari batu bara kokas semi lunak sampai batu bara kokas keras premium.
Menurut sejarahnya, pembentukan Adaro bermula pada periode guncangan minyak dunia sekira 1970-an. Situasi itu membuat Pemerintah Indonesia mengubah kebijakan energinya, dari yang berfokus kepada minyak dan gas, kemudian mengikutsertakan batu bara sebagai bahan bakar untuk penggunaan dalam negeri.
Adaro sejatinya dirintis perusahaan Pemerintah Spanyol, Enadimsa, yang memasang tawaran untuk Blok 8 di wilayah Tanjung, Kalimantan Selatan.
Tidak ada perusahaan lain yang memasang tawaran untuk blok tersebut, karena pada waktu itu lokasi tersebut dianggap terlalu jauh di pedalaman dan memiliki kualitas batubara yang rendah.
Nama ‘Adaro’ sendiri dipilih oleh perusahaan Enadimsa dalam rangka menghormati keluarga Adaro, yang sangat terkenal dalam sejarah Spanyol, yang berperan besar dalam kegiatan penambangan di Spanyol selama beberapa abad.
2. PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk - AIMS
Akbar Indo Makmur Stimec Tbk berdiri sejak Mei 1997. Emiten AIMS bergerak dalam bidang perdagangan bahan bakar padat, cair dan gas skala besar. Setelah itu Perseroan memfokuskan pada perdagangan batu bara sebagai suatu bidang usaha baru yang telah dijalani Perseroan sejak tahun 2005.
PT Aims Indo Investama adalah entitas induk dan entitas induk terakhir yang memiliki pengendalian atas Perusahaan.
3. PT Atlas Resources Tbk - ARII
PT Atlas Resources Tbk di bidang Ekspor-impor dan perdagangan bahan bakar padat yakni termasuk perdagangan batu bara, batu bara padat (briket), batu abu tahan api, transportasi pertambangan dan batu bara yang termasuk pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas transportasi di bidang pertambangan.
Perusahaan ini mempunyai tambang batu bara yang tersebar di enam hub yaitu hub Kukar, Hub Berau, Hub Kubar, Hub Mutara, Hub Oku, dan Hub Papua.
4. PT Transcoal Pacific Tbk - TCPI
PT Transcoal Pacific Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara. Perusahaan ini terlibat dalam kegiatan eksplorasi, eksploitasi, dan perdagangan batubara.
Entitas induk Perusahaan adalah PT Sari Nusantara Gemilang, yang merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan. Entitas induk terakhir Perusahaan adalah PT Karya Permata Insani.
5. PT Baramulti Suksessarana Tbk - BSSR
Baramulti Suksessarana Tbk merupakan emiten yang memiliki tambang dan infrastruktur batu bara di Kalimantan Timur. Saat ini kegiatan utama BSSR bergerak di bidang pertambang batu bara, dengan tujuan ekspor utama adalah Tiongkok dan India.
Nyonya Ghan Djoe Hiang adalah pemegang saham pengendali utama dari Kelompok Usaha. Nyonya Ghan Djoe Hiang adalah pemegang saham pengendali atas PT Wahana Sentosa Cemerlang, pemegang saham mayoritas Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2023.
6. PT Bumi Resources Tbk - BUMI
Berdiri sejak Juni 1973, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batu bara (termasuk pertambangan dan penjualan batu bara) dan eksplorasi minyak.
Adapun entitas Induk langsung Perusahaan adalah Long Haul Holdings Ltd., sedangkan Entitas Induk terakhir Perusahaan adalah Grup Bakrie.
7. PT Bayan Resources Tbk - BYAN
PT Bayan Resources Tbk merupakan produsen batu bara yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Emiten BYAN memproduksi batu bara kokas semi lunak, batu bara sulfur ramah lingkungan, hingga batu bara sub-bituminous.
Hingga akhir 2020, perusahaan ini memegang 5 Kontrak Karya Batubara (PKP2B) dan 16 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total luas konsesi 126.293 hektar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Perusahaan ini dimulai pada November 1997, ketika Low Tuck Kwong mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), yang memiliki konsesi tambang batu bara di Muara Tae, Kalimantan Timur.
Pada Juni 1998, GBP mulai mengoperasikan Blok II, menandai langkah pertama mereka dalam eksploitasi sumber daya batu bara. Pada Oktober 1998, Low Tuck Kwong mengakuisisi PT Dermaga Perkasapratama (DPP), yang memiliki dan mengelola Balikpapan Coal Terminal (BCT). Terminal ini memiliki kapasitas mencapai 24 juta metrik ton batu bara per tahun, menjadi aset berharga bagi perusahaan.
Pada 7 Oktober 2004, Low Tuck Kwong mendirikan perusahaan ini untuk menggabungkan dan mengkoordinasikan semua bisnis batu bara yang dimilikinya di Indonesia. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pada Februari 2005, perusahaan ini mulai menambang batu bara di Tabang, Kutai Kartanegara.
Pada 2006, status perusahaan ini berubah dari non-investasi menjadi perusahaan investasi dalam negeri.
Pada 2007, perusahaan ini mulai mengoperasikan tiga entitas baru, yaitu PT Perkasa Inakakerta, PT Teguh Sinarabadi, dan PT Wahana Baratama Mining.
Pada Mei 2008, GBP mulai mengoperasikan Blok I, yang menjadi tonggak penting dalam ekspansi bisnis mereka.
Pada 12 Agustus 2008, perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada bulan yang sama, perusahaan ini juga meluncurkan Kalimantan Floating Transfer Barge (KFT-1) melalui PT Muji Lines, sebagai fasilitas untuk memindahkan muatan batu bara dari tongkang ke kapal di perairan Kalimantan Selatan.
Pada Juli 2010, KEPCO mengakuisisi 20% saham perusahaan ini, menghadirkan keuntungan strategis dan peluang kolaborasi yang lebih luas.
Pada 2011, perusahaan ini mengakuisisi 56% saham Kangaroo Resources Pty Ltd (KRL), sebuah perusahaan yang saat itu memiliki 13 konsesi pertambangan.
Pada Juni 2012, perusahaan ini mulai mengoperasikan Lubuk Tutung Coal Terminal (LTCT), meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani pengiriman batu bara.
Pada November 2012, KFT-2 diluncurkan untuk memfasilitasi pemindahan muatan batu bara dari tongkang ke kapal di perairan Kalimantan Timur. Ini adalah langkah penting dalam memperluas jejak logistik perusahaan.
Pada Maret 2015, perusahaan ini berhasil menyelesaikan fase awal pengembangan jalan dan dermaga di konsesi Tabang.
Pada Oktober 2017, PT Senyiur Sukses Pratama mengakuisisi 10% saham perusahaan ini, menunjukkan kepercayaan terhadap kinerja perusahaan.
Pada Juli 2018, PT Tiwa Abadi memulai eksplorasi di konsesinya, menandai upaya terus-menerus perusahaan dalam mencari sumber daya baru. Pada akhir 2018, perusahaan ini meningkatkan kepemilikan sahamnya di KRL menjadi 100%, mengkonsolidasikan kendali mereka atas aset berharga tersebut.
Pada November 2019, PT Tanur Jaya juga memulai eksplorasi di konsesinya, menambah portofolio pertambangan mereka.
Pada Desember 2019, perusahaan ini memulai pembangunan jalan pengangkutan batu bara sepanjang 101 kilometer ke Sungai Mahakam, memperkuat infrastruktur logistik mereka.
Pada Maret 2020, PT Tanur Jaya mendapatkan izin untuk memproduksi batu bara.
8. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk - DSSA
Emiten DSSA mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998 dengan lingkup bisnis perusahaan berupa pertambangan batu bara dan pembangkitan listrik tenaga uap. Pada tahun 2009, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
9. PT Golden Energy Mines Tbk - GEMS
Emiten GEMS atau Golden Energy Mines Tbk. adalah perusahaan pertambangan yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan, produksi, dan pemasaran batu bara di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1997 dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia.
10. PT Harum Energy Tbk - HRUM
Perseroan didirikan dengan nama PT Asia Antrasit pada tanggal 12 Oktober 1995, yang kemudian berubah nama menjadi PT Harum Energy pada tanggal 13 November 2007.
Perseroan bergerak di bidang pertambangan, industri, perdagangan, dan jasa yang terkait dengan batu bara. Kegiatan usaha tersebut dijalankan bersama dengan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.
11. PT Indika Energy Tbk - INDY
PT Indika Energy Tbk mulai beroperasi sejak 2004 di bidang perdagangan, konstruksi, pertambangan, transportasi dan jasa. INDY mulai melantai sejak Juni 2008 dengan total saham penawaran 937 juta lembar dengan harga penawaran Rp 2.950.
12. PT Indo Tambangraya Megah Tbk - ITMG
Saham ITMG berdiri sejak 1987 yang menjalankan bisnis utama di bidang operasi pertambangan dan penjualan batubara. Pemasaran ITMG meliputi Asia, Eropa, kawasan Pasifik, serta Indonesia dengan kalori antara 5.000 - 6.000 kkal/kg.
13. PT Resource Alam Indonesia Tbk - KKGI
PT Resource Alam Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara melalui anak perusahaan dan perdagangan batu bara.
Perusahaan yang dahulu bernama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries ini melalui tiga anak usahanya memproduksi batu bara yang sebagian besar diekspor ke China (78%), India (9,6%) dan Korea (8,2%).
14. PT Mitrabara Adiperdana Tbk - MBAP
PT Mitrabara Adiperdana Tbk bergerak di bidang pertambangan batu bara sejak tahun 2008. MBAP berafiliasi dengan Baramulti Group yang beroperasi di Malinau, Kalimantan Utara. Nilai pendapatan berdasarkan laporan keuangan periode Q1 2023 senilai Rp 1,1 T dengan laba bersih Rp 163 M.
15. PT Bukit Asam Tbk - PTBA
Emiten batu bara PTBA berdiri sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 di Tanjung Enim Sumatera Selatan. Sejak Desember 2002 Bukit Asam mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia.
Kegiatan usaha emiten PTBA meliputi operasi penambangan batu bara, termasuk penelitian, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan.
16. PT Golden Eagle Energy Tbk - SMMT
Saham batu bara Golden Eagle Energy Tbk meliputi ruang lingkup usaha dalam bidang pertambangan batu bara dengan aktivitas pendukung dalam bidang jasa, perdagangan, pembangunan, perindustrian dan pengangkutan darat.
17. PT TBS Energi Utama Tbk - TOBA
Perusahaan TOBA mencakup kegiatan usaha investasi pada bidang pertambangan batu bara, perkebunan kelapa sawit, dan produsen pembangkit listrik mandiri. Tercatat IPO sejak Juli 2012 dengan total saham penawaran 210 juta lembar dan harga IPO Rp 1.900 per lembar.
18. PT Black Diamond Resources - COAL
PT Black Diamond Resources Tbk, adalah Perusahaan Holding yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan kegiatan pertambangan lainnya. Lokasi penambangan utama PT Dayak Membangun Pratama berada di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.
19. PT Garda Tujuh Buana Tbk - GTBO
PT Garda Tujuh Buana Tbk. (GTBO) didirikan pada tahun 1996. Perusahaan telah diberi Kuasa Penambangan Eksploitasi. GTBO menangani operasi pengolahan penambangan batu bara dan logistik secara terpadu.
GTBO melakukan penambangan batu bara termal dan dianggap sebagai salah satu produsen batu bara yang menambang dan menjual batu bara yang bernilai kalori rendah. GTBO terdaftar di IPO sejak Juli 2009 dengan jumlah 1,8 juta lembar saham dengan harga IPO Rp 150.
20. PT United Tractors Tbk – UNTR
Anak usaha PT Astra International Tbk ini memiliki enam lini bisnis, yakni mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi. Meski hanya jadi salah satu lini bisnis, tetapi kontribusi batu bara UNTR cukup besar. Saat ini UNTR berupaya mengurangi kontribusi batu bara, dengan target keseimbangan 50:50.
UNTR juga dikenal sebagai distributor alat berat terkemuka dan terbesar di Indonesia, menyediakan produk dari merek-merek terkenal di dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest.
Pendirian UNTR adalah 13 Oktober 1972. Sementara IPO dilakukan pada 19 September 1989, dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
21. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR)
Perusahaan didirikan pada 2007 sebagai PT Jasapower Indonesia. ADMR bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batubara metalurgi.
Perusahaan ini merupakan anggota dari grup Adaro.
Perusahaan ini memiliki satu anak perusahaan langsung, PT Alam Tri Daya Indonesia, yang memiliki lima anak perusahaan: PT Lahai Coal, PT Maruwai Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Kalteng Coal, dan PT Juloi Coal.
Pada 2021, kepemilikan induk perusahaan pada anak-anak perusahaan tersebut menjadi 99%. Perusahaan juga berubah nama menjadi PT Adaro Minerals di tahun yang sama. Alamat perusahaan adalah Cyber 2 Tower lantai 34, Jl. Rasuna Said Blok X-5 No.13, Setiabudi, Jakarta Selatan.
0 Komentar