Receh.in – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami kerugian bersih sebesar Rp3,86 triliun selama tiga bulan pertama tahun 2023. Hal ini menyebabkan akumulasi kerugian hingga 31 Maret 2023 mencapai Rp122,34 triliun atau meningkat 3,26 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2022.
Laporan keuangan yang dirilis pada 28 April mengungkapkan bahwa total ekuitas GOTO turun 1,96 persen menjadi Rp120,32 triliun dari Rp122,72 triliun pada 31 Maret 2023. Akumulasi kerugian GOTO juga meningkat 3,26 persen dibandingkan dengan akhir Desember 2022 yang mencapai Rp118,48 triliun.
Terkait dengan tahun sebelumnya, yaitu 31 Maret 2022, defisit GOTO meningkat 42,92 persen. Meskipun demikian, dalam laporan keuangan periode yang berakhir pada 31 Maret 2023, rugi bersih GOTO sebesar Rp3,86 triliun, menurun 40,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp6,47 triliun.
Penurunan rugi bersih GOTO ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih selama tiga bulan pertama tahun 2023 sebesar 122 persen menjadi Rp3,33 triliun dari Rp1,5 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada kuartal I-2023, GOTO berhasil menekan total beban dan biaya sebesar 20,56 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp7,38 triliun. Meski begitu, beban gaji dan imbalan karyawan masih tercatat meningkat 6,8 persen menjadi Rp1,57 triliun. Sedangkan, beban iklan dan pemasaran berhasil ditekan hingga 61,66 persen menjadi Rp438,14 miliar.
Dengan kemampuan GOTO yang berhasil menekan total beban dan biaya selama tiga bulan pertama tahun 2023, maka rugi usaha perseroan menyusut 48,14 persen menjadi Rp4,04 triliun.
Sementara itu, rugi sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan GOTO pada kuartal I-2023 sebesar Rp4,14 triliun atau menyusut 37,56 persen. Pada periode yang berakhir pada 31 Maret 2023, perseroan mengambil manfaat pajak penghasilan sebesar Rp236,14 miliar, sehingga rugi periode berjalan menjadi Rp3,9 triliun atau lebih rendah 41 persen.
Total liabilitas GOTO pada 31 Maret 2023 mencapai Rp15,64 triliun atau menurun 5,15 persen dibandingkan dengan akhir Desember 2022. Total kewajiban tersebut didominasi oleh liabilitas jangka pendek sebesar Rp11,54 triliun.
0 Komentar