Receh.in - Rudy Susanto, Direktur Bank Central Asia Tbk (BBCA), memborong 100 ribu lembar saham bank swasta tersebut pada Senin, 20 Maret 2023. Transaksi ini dilakukan di tengah wacana pembagian dividen oleh perusahaan tersebut.
Dalam keterbukaan informasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Rudy Susanto membeli 100 ribu lembar saham BBCA seharga Rp8.375 per lembar. Hal ini membuat akumulasi saham kepemilikan Rudy bertambah menjadi Rp837,5 juta, dan saham-saham tersebut dimiliki secara langsung.
Sekretaris Korporasi PT Bank Central Asia Tbk, Raymon Yonarto, mengungkapkan bahwa tujuan transaksi ini adalah untuk investasi. Berkat aksi beli ini, kepemilikan saham Rudy bertambah menjadi 2.133.799 lembar, dari yang awalnya berjumlah 2.033.799 lembar.
Transaksi ini dilakukan pada 17 Maret 2023, sebelum tanggal cum dividen BBCA yang jatuh pada tanggal 28 Maret 2023. Dengan demikian, Rudy berpotensi untuk menyerap dividen yang dijanjikan oleh perusahaan tersebut.
Sebelumnya, BBCA telah mengumumkan bahwa mereka akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp205,00 per saham, dengan ketentuan bahwa dividen tunai tersebut akan diperhitungkan dengan dividen interim tunai tahun buku 2022 sebesar Rp35,00 per saham yang telah dibayarkan oleh Perseroan kepada para pemegang saham pada tanggal 20 Desember 2022.
Sisa dividen tunai per saham untuk tahun buku 2022 yang akan dibayarkan oleh Perseroan adalah sebesar Rp170,00 per saham. Jadwal pembagian dividen bagi pemegang saham adalah sebagai berikut: cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 28 Maret 2023, ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 29 Maret 2023, cum dividen di pasar tunai pada tanggal 30 Maret 2023, dan ex dividen di pasar tunai pada tanggal 31 Maret 2023.
Dengan membeli saham di tengah wacana pembagian dividen, Rudy Susanto menunjukkan kepercayaannya pada kinerja perusahaan dan optimisme dalam investasi jangka panjang. Diharapkan, aksi beli Rudy Susanto akan membawa dampak positif bagi perkembangan Bank Central Asia Tbk (BBCA) ke depannya.
0 Komentar