Receh.in – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan laba bersih pada kuartal ketiga 2022 sebesar Rp6,11 triliun.
Raihan itu
naik sgnifikan sebesar 614,4% secara tahunan bila di
bandingkan dengan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp803,0 miliar. Dengan
demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp 243.54 per lembar.
Berdasarkan laporan keuangan, MEDC mencetak pendapatan US$1,80 miliar pada 9 bulan pertama 2022, atau naik 89,11 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$955,92
juta.
Adapun pendapatan penjualan terbesar diraih dari kontrak penjualan minyak dan
gas bumi sebesar US$1,71 miliar.
Selain itu,
ada kontrak penjualan listrik senilai US$24,15 juta,
kontrak operasi dan jasa pelayaran US$20,19 juta, kontrak konstruksi menyumbang
pendapatan US$12,371 juta, dan kontrak penjualan jasa lainnya senilai US$7,39
juta,
Peningkatan pendapatan juga meningkatkan beban pokok MEDC naik dari
US$580,11 juta menjadi US$902,96 juta. Hal ini membuat laba kotor MEDC masih
mencatat kenaikan dari US$375,80 juta sampai September 2021 menjadi US$904,81
pada September 2022.
Dari catatan tersebut MEDC juga mampu meraup
laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk melesat 614,39 persen
dari sebesar US$56,12 juta pada sembilan bulan 2021, menjadi sebesar US$400,92
juta pada sembilan bulan 2022 atau setara dengan Rp6,10 triliun, (kurs Rp15.232
per USD).
Walau beban pokok pendapatan dan biaya
langsung membengkak 55,5 persen menjadi US$902,96 juta. Namun laba
kotor tetap naik 141 persen menjadi US$904,81 juta.
Menariknya, bagian laba dari entitas asosiasi
dan ventura melonjak 265 persen menjadi US$168,51 juta. Senada,
pendapatan bunga naik 316 persen menjadi US$25,793 juta.
Bahkan MEDC meraih keuntungan pembelian diskon
senilai US$46,061 juta. Pos ini nihil pada sembilan bulan pertama 2021.
Ditambah peningkatan pendapatan lain lain
sebesar 300 persen menjadi US$44,827 juta, sehingga laba sebelum pajak penghasilan dari operasi yang dilanjutkan
terkerek 275 persen menjadi US$777,31 juta.
Total aset MEDC juga meningkat menjadi US$6,87 miliar sampai September 2022 dari catatan hingga Desember 2021 sebesar US$5,68 miliar. Adapun, total liabilitas sebesar US$5,23 miliar dan ekuitas US$1,64 miliar.
Direktur Keuangan MEDC Anthony Mathias menjelaskan meningkatnya aset minyak dan gas bumi sebesar 59,4 persen sampai 30 September 2022 sebagian besar diakibatkan oleh efek dari akusisi atas ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL) dan entitas anaknya pada awal Maret 2022.
Laporan Keuangan MEDC (.pdf)
Pergerakan Saham MEDC
Pergerakan saham MEDC |
PT Medco Energi Internasional Tbk adalah sebuah perusahaan energi yang berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini terutama berbisnis di bidang eksplorasi dan produksi minyak bumi dan gas alam, penambangan tembaga dan emas, serta pembangkitan listrik.
Manajemen perusahaan mengungkapkan MedcoEnergi sedang melakukan pengembangan migas di South Natuna Block B dan Corridor. Per kuartal III-2022 MEDC sudah menggelontorkan belanja modal (capex) senilai US$150 juta untuk segmen migas.
Serapan capex MEDC itu terutama dibelanjakan untuk proyek pengembangan di South Natuna Sea Block B Production Sharing Contract (PSC). Di sisi lain, MedcoEnergi sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas ( PJBG ) dengan Gas Supply Pte.Ltd. ( GSPL ) untuk melanjutkan pasokan gas dari PSC Corridor, Sumatra Selatan.
PSC Corridor memiliki dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas yang berlokasi onshore. Pengelolaan Blok Corridor akan menghasilkan sinergi dengan operasi MedcoEnergi di Sumatra, dengan kontrak jual beli kepada mitra di Indonesia dan Singapura.
0 Komentar