Receh.in – Emiten dari Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 14 persen menjadi Rp64,8 triliun, dari Rp56,8 triliun tahun lalu.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan nonpengendali turun dari Rp7,91 triliun pada 2021
menjadi Rp5,72 triliun selama 2022.
Laba usaha ICBP naik 15 persen menjadi Rp13,38 triliun di
2022, dari Rp11,67 triliun. Sementara itu, marjib laba usaha stabil di kisaran
20,6 persen.
Laba inti atau core profit yang mencerminkan kinerja
operasional ICBP meningkat 7 persen menjadi Rp7,31 triliun di 2022, dari Rp6,86
triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni
Salim mengatakan tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi
perusahaan-perusahaan FMCG karena ketegangan geopolitik, berbagai perubahan
seputar peraturan dan kebijakan, serta kenaikan harga berbagai komoditas.
"Meskipun demikian, saya gembira ICBP dapat terus
mencatatkan kinerja keuangan dan bisnis yang baik di tahun 2022 didukung oleh
kekuatan brand equity, pricing power, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan
cepat," ucap Anthoni, Senin (27/3/2023).
Laporan Keuangan ICBP 2022 Full Year
Laporan Keuangan ICBP Kuartal III/2022 (.pdf)
Penurunan laba bersih itu salah satunya karena kenaikan beban keuangan 221,47 persen secara tahunan menjadi Rp4,25 triliun.
Akibat kenaikan beban ini saja sudah membuat laba sebelum beban pajak penghasilan turun menjadi Rp5,49 triliun dari sebelumnya Rp7,69 triliun.
Penurunan itu juga yang pada akhirnya mempengaruhi laba bersih konsolidasi ICBP.
Pada pos beban keuangan, ada peningkatan signifikan pada rugi neto atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan dari Rp197,96 miliar pada triwulan 3/2021 menjadi Rp2,69 triliun pada kuartal ketiga 2022.
Sementara itu, di sisi pendapatan perusahaan yang dipimpin Anthoni Salim itu mampu membukukan Rp48,91 triliun pada kuartal III/2022. Perolehan ini naik 15 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 42,62 triliun.
Sejalan dengan kenaikan tersebut, laba usaha ICBP naik 8 persen secara tahunan menjadi Rp9,55 triliun.
Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional relatif stabil di kisaran Rp5,15 triliun dari Rp5,17 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Laporan Keuangan Kuartal 2-2022
Laporan Keuangan ICBP Kuartal 1-2022
Profil Singkat ICBP
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 2 September 2009 berdasarkan Akta Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., No. 25. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dalam Surat Keputusan No. AHU-46861.AH.01.01 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 Tambahan No. 15189 tanggal 27 Agustus 2010.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan untuk memenuhi ketentuan POJK Nomor.15/POJK.04/2020 yang dimuat dalam Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H. M.H. Mkn No. 24 tanggal 27 Agustus 2021 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU - 0052043.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal 23 September 2021.
Perusahaan merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Bumbu Penyedap PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM), pemegang saham pengendali Perusahaan, dan mulai melakukan kegiatan usahanya sejak tanggal 1 Oktober 2009.
Berdasarkan Perjanjian Penggabungan Usaha antara Perusahaan, PT Ciptakemas Abadi (CKA), PT Gizindo Primanusantara (GPN), PT Indosentra Pelangi (ISP) dan PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM) yang diaktakan oleh Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dalam Akta Notaris No. 172 tanggal 23 Desember 2009, perusahaan-perusahaan tersebut setuju untuk melakukan penggabungan usaha. Untuk menjalankan transaksi penggabungan usaha tersebut, dan sesuai dengan metode konversi saham yang disepakati, Perusahaan menerbitkan saham baru sehingga jumlah saham yang ditempatkan menjadi 466.476.178 saham.
Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 10 Juni 2010 yang di buat oleh Notaris Benny Kristianto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui keputusan-keputusan antara lain, (i) pengeluaran saham tambahan kepada ISM sebanyak 122 saham dengan nilai Rp1.000 (angka penuh) per saham, sehingga jumlah saham ditempatkan Perusahaan pada saat itu menjadi 466.476.300 saham; dan (ii) perubahan nilai nominal per saham dari Rp1.000 (angka penuh) menjadi Rp100 (angka penuh).
Dengan demikian, modal dasar Perusahaan berubah dari semula terdiri dari dari 750.000.000 saham menjadi 7.500.000.000 saham, sedangkan jumlah saham ditempatkan juga meningkat dari 466.476.300 saham menjadi 4.664.763.000 saham.
Seperti yang tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, minuman non alkohol, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 76 - 78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabrik Perusahaan, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi berlokasi di berbagai tempat di Indonesia antara lain pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi; dan di luar negeri antara lain Malaysia, Arab Saudi, Mesir, Turki, Kenya, Maroko, Serbia, Nigeria dan Ghana.
ISM, Indonesia, dan First Pacific Company Limited, Hong Kong (FPC), masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan.
0 Komentar