Receh.in—Laporan keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) berikut ini merupakan laporan yang sama yang diunggah ke situs Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periodisasi triwulanan dan tahunan.
BMRI membukukan laba bersih pada 2022 sebesar Rp41,17 triliun. Naik bila dibandingkan dengan periode yang sama 2021 sebesar Rp28,03 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp891.14 per lembar.
Pendapatan bunga bersih (NII) maupun laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) tumbuh +20 persen yoy dan +25 persen yoy, pencapaian terkuat diantara bank-bank besar di dalam negeri.
Pencadangan yang lebih rendah (-17 persen yoy) ditopang oleh lebih baiknya kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (NPL) dan pinjaman beriko (LAR) di 4Q22 membaik menjadi 1,9 dan 11,7 dari sebelumnya di 4Q21 di level 2,7/17,4 persen.
"Di sepanjang 2022, NIM [marjin bungan bersih] meningkat menjadi 5,5 persen (+40 bp yoy/+20 bp qoq) yang berasal dari penyesuaian bunga kredit. Pertumbuhan kredit juga yang tersolid. Upgrade laba per saham EPS dan target harga (TP)," tulis analis Tim Riset Indo Premier, Jovent Muliadi dan Anthony dalam kesimpulan hasil risetnya, Selasa (31/1).
Berikut laporan keuangan Bank Mandiri lengkap.
Laporan Keuangan BMRI Full Year 2022
Laporan Keuangan BMRI Kuartal 3-2022
Bersadasarkan laporan keuangan laba tahun berjalan 2022 Bank Mandiri adalah Rp33,46 triliun, naik dari periode yang sama 2021 sebesar Rp21,05 triliun.
Sementara itu, penghasilan komprehensif periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp30,65 triliun, naik dari Rp19,23 triliun.
Pendorong utama kinerja bank pelat merah itu adalah realisasi kredit dan pendanaan yang tumbuh signifikan.
Realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per September 2022 tercatat Rp1.167 triliun atau melaju 14,28% secara tahunan. Sementara itu pertumbuhan kredit berada di atas kinerja industri yang naik sebesar 11%.
Pendapatan bunga BMRI naik dari Rp72,27 triliun pada TW I/2021 menjadi Rp81,26 triliun pada TW I/2022. Di sisi lain Bank Mandiri mampu menekan beban bunga dari Rp18,95 triliun pada 9 bulan pertama 2021 menjadi Rp17,27 triliun di periode yang sama tahun ini.
 2022 Lengkap, Download PDF){kind=link}
0 Komentar