Receh.in – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan entitas anaknya mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp40,7 triliun sepanjang 2022, naik 29,6 ersen secara tahunan (year on year/yoy).
Bank swasta terbesar di Indonesia itu juga membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp64,14 triliun, naik 13,6 persen (yoy).
Penyaluran kredit BCA dan entitas anak selama 2022 naik 11,7persen (yoy) menjadi Rp 711,3 triliun, sejalan dengan pemulihan seluruh segmen kredit.
Sepanjang 2022, kredit korporasi emiten berkode saham BBCA ini menjadi penopang utama pertumbuhan kredit. Kredit korporasi BBCA tumbuh 12,5 persen (yoy), disusul oleh kredit komersial yang naik 10,1 persen (yoy). Penyaluran KPR melampaui pra-pandemi yang tumbuh 11 persen (yoy) per akhir 2022.
Berikut laporan kaunangan lengkap Bank BCA (BBCA)
Laporan Keuangan Bank BCA (BBCA) Full Year 2022
Laporan Keuangan Bank Central Asia (BBCA) Q3/2022
BCA membukukan laba bersih Rp28,95 triliun pada kuartal III/2022 atau naik 24,8 persen dari kuartal III/2021 yang sebesar Rp23,2 triliun.
Naiknya laba seiring dengan kinerja usaha inti perseroan, dengan pendapatan bunga BBCA yang naik 5,70 persen (yoy) dari Rp49,39 triliun menjadi Rp52,21 triliun.
Tambah lagi, beban bunga yang ditanggung perusahaan turun 15,51 persen (yoy) menjadi Rp6,11 triliun dari sebelumnya yang mencapai Rp7,24 triliun.
Dengan begitu, pendapatan bunga bersih Bank BCA naik 9,34 persen menjadi Rp46,09 triliun per September 2022.
Laba operasional BCA juga naik 23,94 persen (yoy) dari semula Rp28,77 triliun menjadi Rp35,66 triliun.
Laporan Keuangan BBCA Q2/2022
Laporan Keuangan BBCA Q1/2022
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada hari ini, Kamis (21/4/2022) merilis kinerja keuangan untuk tiga bulan pertama tahun 2022. Bank milik Grup Djarum ini melanjutkan kinerja solid di tahun 2021.
Pada kuartal I-2022 BCA dan entitas anak mencatatkan laba bersih sebesar Rp8,1 triliun, naik 14,6 persen secara tahunan (yoy).
Pada periode tersebut Bank BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII), yakni naik 2,5 persen yoy menjadi Rp14,5 triliun.
Pendapatan selain bunga naik 19,5 persen yoy menjadi Rp5,9 triliun di periode yang sama, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8 persen yoy.
Pendapatan operasional tercatat sebesar Rp20,4 triliun atau naik 6,9 persen yoy.
0 Komentar