Receh.in – Inflasi di Indonesia pada November 2022 melemah dari bulan sebelumnya menjadi sebesar 5,42 persen secara tahunan (year on year/ yoy), inflasi tahun kalender 4,82 persen, dan secara bulanan sebesar 0,09 persen (month to month/ mtm).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara tahunan adalah bensin 1,15 persen. Kimudian bahan bakar rumah tangga sebesar 0,31 persen dan tarif angkutan udara sebesar 0,30 persen.
Inflasi tahunan juga dipicu oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Inflasi untuk kelompok ini mencapai 5,87 persen dan andil terhadap inflasi sebesar 2,54 persen.
Inflasi tahunan terbesar pada kelompok transportasi yaitu 15,45 persen dan andilnya sebesar 1,86 persen. Tekanan inflasi pada November ini melemah kalau kita lihat secara yoy.
Dari 90 kota IHK yang dipantau BPS, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,20 persen, sedangkan inflasi terendah di Kota Ternate sebesar 3,26 persen.
Penyumbang utama inflasi bulanan yaitu telur ayam ras, rokok kretek filter dan tomat masing-masing 0,02 persen.
Komoditas cabai merah dan cabai rawit memberikan andil terhadap deflasi month to month masing-masing sebesar 0,08 persen dan 0,030 persen.
Menurut referensi Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
0 Komentar