Receh.in - Harga saham BRIS hari ini, Kamis (18/8) terpantau naik tipis 0,98% ke Rp1.540 per saham (Rp154.000 per lot) di tengah sentimen rencana penambahan modal lewat skema rights issue.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) adalah bank syariah hasil merger anak usaha BUMN yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah. Bank ini diresmikan pada 1 Februari 2021 pukul 13.00 WIB.
Pada perdagangan hari ini 18 Agustus 2022 saham BRIS bergerak di rentang Rp1.525-1.565 per saham. Namun untuk membeli saham BRIS kalian harus menyiapkan dana Rp152.500-Rp156.500 per lot (100 saham) belum termasuk fee transaksi.
Harga BRIS (saham) pada penutupan ini membuat pergerakannya stagnan dalam sepekan. Sementara itu dalam sebulan terjadi kenaikan 0,65% dan secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga hari ini terjadi penurunan 13,48%.
Sementara itu pergerakan investor asing di saham bank syariah ini tipis-tipis, seminggu terjadi net foreign buy sebesar Rp176 miliar.
Adapun broker yang menjadi top buyer sepekan adalah YP (Mirae), CC (Mandiri Sekuritas), PD (Indopremier), NI (BNISekuritas), dan XC (Ajaib).
Penambahan Modal BRIS
Dalam waktu dekat BRIS berencana untuk menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I atau rights issue. BRIS bakal merilis 6 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp500 per saham.
Hasil rights issue akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan dalam mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan.
Penambahan modal ini sejalan dengan visi BSI untuk menjadi top 10 Global Sharia Bank dengan aspirasi aset Rp500 triliun pada 2025 dengan Return On Equity (ROE) lebih dari 18%.
Rights issue adalah skema menambah modal dengan menerbitkan saham baru yang dilego ke pasar. Namun, yang berhak membeli saham baru ini adalah mereka yang tercatat sebagai pemegang saham BRIS pada periode tertentu.
Artinya, jika pemerintah (atau bank BUMN) sebagai pemilik saham terbesar mengeksekusi haknya, maka merekalah yang bakal memberikan suntikan dana terbesar buat BRIS.
Saat ini, pemegang saham BRIS terbesar adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan kepemilikan mencapai 50,83%, disusul PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.-Divisi PPA 24,85%, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebesar 17,25%.
Analisa Saham BRIS
Dari 3 sekuritas yang memberikan penilaian, semuanya merekomendasikan buy. Namun perlu dicatat, ketiganya adalah entitas terkait dengan BRIS.
Mereka adalah Mandiri Sekuritas dengan target harga (TP) Rp2.100, BNI Securities TP Rp1.800, PT BRI Danareksa Sekuritas TP Rp1.900.
Sementara itu, Indo Premier pada 15 Aguutus lalu memberikan rekomendasi Buy on Weakness untuk BRIS. Dengan catatan: harga ditutup membentuk pola small bearish candle namun masih di atas EMA5, stochastic netral dan MACD histogram convergence negatif. Target harga beli pada level Rp1.555 dengan resist di level Rp1.590 kemudian 1.615.
Proyeksi ini bisa berubah seiring dengan dinamika pasar.
0 Komentar