Receh.in – Sobat Receh, baru-baru ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan komposisi saham dalam indeks yang populer di bursa yani Indeks LQ45 dan IDX30.
Komposisi anggota baru ini akan efektif pada periode Agustus 2022 – Januari 2023.
Untuk LQ45 ada 3 nama yang berubah. Nama yang baru masuk adalah
- PT Bank Jago Tbk (ARTO),
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan
- PT Indika Energy Tbk (INDY).
Di sisi lain tentunya ada yang terdepak dari indeks saham paling likuid di bursa, yaitu PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Dari 45 saham LQ45, sebanyak 20 di antaranya mengalami perubahan minor. Saham-saham seperti BBCA, MDKA, BUKA, dan GOTO mengalami perubahan bobot.
Indeks LQ45 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
Indeks IDX30 kadatangan 3 saham baru
Sementara itu, komposis konstituen IDX30 , BEI juga menambah 3 emiten baru. Pada saat bersamaan, 3 emiten harus keluar dari indeks 30 saham dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi besar, dan kinerja perusahaan yang baik itu.
Pandatang baru itu ialah
- PT Bank Jago Tbk. (ARTO)
- PT Harum Energy Tbk. (HRUM), dan
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Sementara saham yang terdepak adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Dampak masuk indeks
Indeks acuan ini seringkali dipakai sebagai patokan untuk investasi, khusuya untuk inevstor institusi maupun reksa dana.
Alhasil, setelah ada rebalancing anggota indeks, reksa dana juga akan melakukan penyesuaian komposisi saham yang dipegang. Utamnya untuk reksa dana indeks.
Menurut IDX, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala.
Manfaat indeks saham:
- Mengukur sentimen pasar,
- Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks serta produk turunan,
- Benchmark bagi portofolio aktif,
- Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta
- Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset.
0 Komentar