Receh.in – PT Arkora Hydro Tbk dengan kode emiten ARKO bakal melantai di Bursa pada Juli mendatang. Perusahaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) itu tengah melakukan penawaran awal periode 20 – 28 Jun 2022.
Dalam initial public offering (IPO) ini ARKO menawarkan sebanyak-banyaknya 579,9 juta saham atau 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Saham baru ini benilai nominal Rp25 yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar antara Rp286 –Rp310. Penawaran saham perdana ini dilakukan melalui sistem E-IPO.
Jumlah dana IPO berkisar antara Rp165,85 miliar sampai Rp179,77 miliar.
Arkora Hydro menggunakan jasa Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) dan Lotus Andalan Sekuritas (YJ) sebagai penjamin emisi efek. YP juga berperann sebagai partisipan admin.
Prospektus Awal IPO Arkora Hydro
Jadwal IPO Arkora Hydro
Keterangan |
Jadwal
Sementara |
Masa Penawaran Awal |
20 – 28 Juni 2022 |
Perkiraan Tanggal Efektif |
30 Juni 2022 |
Perkiraan Masa Penawaran Umum |
4 – 6 Juli 2022 |
Perkiraan Tanggal Penjatahan |
6 Juli 2022 |
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham
secara Elektronik |
7 Juli 2022 |
Perkiraan Tanggal Pencatatan di
Bursa Efek Indonesia |
8 Juli 2022 |
Profil Ringkas
Arkora Hydro
PT Arkora Hydro didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 15, tanggal 5 Agustus 2010, yang dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-40544.AH.01.01.Tahun 2010, tanggal 18 Agustus 2010 dan telah diumumkan pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia (“TBNRI”) No. 28601 pada Berita Negara Republik Indonesia (“BNRI”) No. 73, tanggal 13 September 2011 (“Akta Pendirian Perseroan”).
Kegiatan usaha PT Arkora Hydro di bidang jasa kelistrikan yang fokus pada kegiatan energi baru terbarukan (renewable energy).
Visi perusahaan adalah ‘Untuk memperluas portofolio
proyek energi terbarukan dan menjadi pemimpin pasar pembangkit listrik energi
terbarukan dengan tetap menjaga lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.’
Sementara
itu, misisnya adalah ‘Mengembangkan potensi energi
terbarukan di Indonesia yang akan mengurangi emisi karbon dan membangun masa
depan yang lebih berkelanjutan dengan berfokus pada kekuatan inti yaitu
pembangkit listrik tenaga air sungai di Indonesia.’
Perseroan menghasilkan daya listrik
menggunakan aliran sumber daya air (hydropower) yang dinilai cukup efektif dan efisien untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam skala kecil ataupun skala besar.
Pemanfaatan aliran sumber daya air juga
dinilai PT Arkora Hydro tepat dengan kondisi geografis dan hidrologis di
Indonesia, di mana Perseroan menjalankan usahanya melalui PLTM yang merupakan
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas di bawah 10 MW.
Perseroan menjalankan business to business
operation (B2B) di mana PLN merupakan pelanggan dari Perseroan sesuai dengan
kontrak Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) yang telah disepakati oleh
Perseroan dengan PLN sebagai dasar dari setiap PLTA.
Perseroan memiliki PLTA/ PLTM melalui
entitas-entitas anaknya. Selain bergerak di bidang PLTM, perseroan juga
memiliki satu entitas anak yang bergerak di bidang konsultan tekhnik sipil
(engineering), dan satu entitas anak yang bergerak pada bidang pembangkit
listrik tenaga Surya.
Alamat: Office 8 Building,
Lantai 21 Unit C & D, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Lot 28 SCBD Jakarta
12190, Indonesia
Struktur Permodalan Perseroan Saat Ini
- 1. PT Arkora Bakti Indonesia 60%
- 2. ACEI Singapore Holdings Private Ltd. 40%
Struktur Permodalan Perseroan Setelah IPO
- 1. PT Arkora Bakti Indonesia 48%
- 2. ACEI Singapore Holdings Private Ltd. 32%
- 3. Masyarakat 20%
Penggunaan Dana Hasil IPO
Perusahaan bakal memakai 63% dana yang diperoleh dari IPO ini sebagai Penambahan Penyertaan Modal pada Perusahaan Anak.
Perinciannya, 54% sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Hydro Sulawesi PT Arkora Hidro Sulawesi (AHS) merupakan Entitas Anak Tidak Langsung Perseroan yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik minihidro, dimana Perseroan telah melakukan penyertaan sejak 2011.
Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di AHS adalah guna mendukung kebutuhan pendanaan untuk kebutuhan konstruksi PLTM Yaentu yang saat ini konstruksinya tengah berlangsung dan diharapkan dapat beroperasi (COD) pada tahun 2023.
Kemudian, 29% digunakan sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Energi Baru PT Arkora Energi Baru (AEB) merupakan Entitas Anak Tidak Langsung Perseroan yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik minihidro, dimana Perseroan telah melakukan penyertaan sejak 2012.
Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di AEB adalah guna mendukung kebutuhan pendanaan untuk kebutuhan konstruksi PLTM Kukusan 2 yang direncanakan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2022 dan diharapkan dapat beroperasi (COD) pada tahun 2024.
Sebanyak 17% dana dari IPO dipakai sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Tenaga Matahari PT Arkora Tenaga Matahari (ATM) merupakan entitas anak langsung Perseroan yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik surya, dimana Perseroan telah melakukan penyertaan sejak tahun 2021.
Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di ATM adalah guna mendukung kebutuhan pendanaan untuk kebutuhan modal kerja ATM atas proyek-proyek solar panelnya saat ini.
Nah, sisanya akan digunakan untuk pelunasan utang jangka pendek.
0 Komentar