Bhakti Coal Resources memiliki dua anak usaha yang sudah
berproduksi, yakni PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal atau BSPC dan PT Putra Muba
Coal atau PMC.
Berdasarkan penilaian KJPP Kusnanto & Rekan, valuasi
gabungan dua anak usaha itu sebesar US$181,9 juta.
IATA dan BHIT setuju bahwa 99,33 persen harga transaksi
pembelian BCR sebesar US$140 juta atau setara Rp2 triliun dengan kurs Rp14.300.
Angka itu 23 persen lebih rendah dari valuasi BSPC dan PMC.
Akuisisi ini juga termasuk tujuh IUP lainnya.
Pada akhir 2021, pendapatan BCR diproyeksikan mencapai US$74,8 juta dengan EBITDA US$33 juta. BCR akan meningkatkan produksinya menjadi 8 juta MT pada 2022 dan 12 juta MT pada 2023.
BCR juga memiliki infrastruktur pendukung seperti dermaga, dan jalan angkut sepanjang 12 KM. BCR akan membangun dermaga baru dan jalan angkut untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
IATA akan membiayai akuisisi tersebut melalui rights issue
dan seluruh proses transaksi harus diselesaikan pada semester pertama 2022.
Sebagai informasi, Bhakti Coal Resources merupakan induk
perusahaan dari sembilan perusahaan batubara dengan Izin Usaha Pertambangan yang
berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
IUP di bawah BCR meliputi PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal
(BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC), yang sudah dalam tahap produksi, dengan
perkiraan produksi 2,5 juta metrik ton tahun ini. Sedangkan PT Indonesia Batu
Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE) akan mulai memproduksi
batu bara pada 2022.
Lima IUP lainnya, PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya
Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi
(PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) akan beroperasi dalam satu atau dua
tahun.
Total luas areal pertambangan yang diberikan kepada
kesembilan IUP tersebut adalah sekitar 74.004 Ha.
Perkiraan total sumber daya BSPC dan PMC adalah 130,7 juta
MT dan 76,9 juta MT dengan perkiraan total cadangan masing-masing sebesar 83,3
juta MT dan 54,8 juta MT.
Kisaran GAR BSPC dan PMC adalah 2.800 – 3.600 kkal/kg.
Berdasarkan data internal BCR, tujuh IUP lainnya memperkirakan total sumber
daya lebih dari 1,4 miliar MT.
0 Komentar