Receh.in - Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil membukukan lonjakan kinerja pada 6 bulan pertama 2021.
Berdasarkan laporan keuangan semseter I/2021, perusahaan yang masuk dalam kelompok usaha Sinar Mas ini membukukan kenaikan pendapatan sebesar 39,20% year in year menjadi Rp3,25 triliun.
Adapun, laba usaha BSDE melonjak 145,53% menjadi Rp 1,2 triliun, jumlah tersebut tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 488,74 miliar.
Laba periode berjalan per 30 Juni 2021 adalah Rp746,96 miliar, berbalik dari posisi rugi sepanjang semester I/2020 sebesar Rp119,00 miliar.
Dalam keterangan persnya, BSDE menyebutkan bahwa pendapatan usaha berasal dari beberapa segmen antara lain:
- Penjualan tanah, bangunan dan strata title semester I-2021 sebesar Rp 2,57 triliun atau tumbuh 46,86% year of year
- Segmen sewa sebesar Rp 365,32 miliar atau turun 12,47% year of year (yoy).
- Segmen konstruksi mencatat sebesar Rp 151,47 miliar pada semester I-2021.
Penjualan tanah, bangunan dan strata title pada 6 bulan
pertama tercatat Rp2,57 triliun, tumbuh 47,18% dibandingkan triwulan II/2020
lalu sebesar Rp1,75 triliun.
Segmen ini tercatat sebagai penyumbang terbesar atas total
Pendapatan Usaha secara konsolidasian yakni 79,04%.
Segmen pendapatan Sewa tercatat sebagai kontributor terbesar
kedua, tumbuh 11,23%, dengan keberhasilan membukukan angka pendapatan sebesar
Rp365,32 miliar.
Tambahan pendapatan signifikan lain hadir dari segmen
kontruksi, yang mana tahun lalu segmen ini belum berkontribusi terhadap total
Pendapatan Usaha konsolidasian BSDE.
Pada semester I/2021, segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp151,47 miliar. Hal ini tidak lepas dari dimulainya pekerjaan konstruksi jalan tol yang dikerjakan oleh Entitas Anak yang 100% sahamnya dimiliki BSDE.
“Kami optimistis pencapaian kinerja tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu” kata Direktur BSDE Hermawan Wijaya.
Prospek industri properti tahun ini lebih baik ketimbang
tahun lalu, meski secara umum isu pandemi dan pembatasan kegiatan merupakan
tantangan tersendiri, termasuk dunia usaha.
“Semakin banyaknya angka vaksinasi dan semakin melandainya
angka penularan merupakan sinyalemen positif bagi dunia usaha. Kami berharap
kegiatan perekonomian perlahan pulih dengan terus memperhatikan protokol
kesehatan,” imbuh Hermawan Wijaya.
Saat ini, BSDE memiliki persediaan real estat (bersih)
sebesar Rp11,66 triliun yang terdiri: 1) Persediaan tanah dan bangunan siap
dijual sebesar Rp2,69 triliun, 2) Bangunan yang sedang dikonstruksi senilai
Rp2,95 triliun dan ke 3) Tanah yang sedang dikembangkan senilai Rp6,01 triliun.
“Kami juga memiliki tanah yang belum dikembangkan, yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, Makassar dan Palembang,” lanjutnya.
Persediaan real estat dan
landbank tersebut merupakan jaminan ketersediaan proyek untuk pertumbuhan
kinerja berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
Hermawan Wijaya menambahkan, BSD City Serpong tercatat
sebagai proyek dengan kontribusi tertinggi yakni 48%, kemudian Nava Park (23%).
Dan kontributor lapis kedua dihasilkan dari Grand Wisata (8%), Zora (7%), Legenda Wisata (3%) dan Kota Wisata (3%). Di luar BSD City, ada beberapa produk di Jabodetabek yang mampu menarik minat pembeli di masa pandemi ini antara lain Anigre Taman Banjar Wijaya (Full Furnished Landed House), Grand Wisata (Cherry Ville, Water Terrace, La Monte, Garden Hous, Monte Torena) dan Miami di Kota Wisata.
0 Komentar