Receh.in - Sebuah bocoran soal rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) PT Bukalapak.com keluar di media hari ini, yang menyebut tanggal listing di bursa pada 29 Juli 2021.
Beberapa hari lalu Reuters menyebut bahwa lewat IPO ini Bukalapak mengincar dana US$ 800 juta atau setara Rp 11,40 triliun. Namun, dalam berita itu disebut IPO dilakukan Agustus 2021.
Timeline IPO Bukalapak.com |
Apabil melihat jadwal pemberian pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah 25 Juni 2021, maka bisa dibilang bocoran jadwal IPO Bukalapak tersebut masih bisa berubah detailnya.
Biasanya, informasi resmi soal IPO boleh disampaikan ke publik setelah keluarnya pernyataan praefektif.
Tanggal IPO Bukapak
|
Date |
1st
OJK Registration |
7 May 2021 |
Analyst
presentation |
10 May 2021 |
2nd
OJK registratio |
11 June 2021 |
OJK
Pre-effective statement |
25 June 2021 |
Bookbuilding
& Roadshow |
28 June 2021 |
IPO
pricing |
9 July 2021 |
Final
OJK registration |
13 July 2021 |
OJK
effective statement |
21 July 2021 |
Public
offering |
23 - 27 July 2021 |
Payment
to issuer |
28 July 2021 |
IDX
listing |
29 July 2021 |
Bukalapak disebut akan melepas 25% sahamnya ke publik. Perseroan juga sudah mengusulkan kode sahamnya: BUKA.
- Joint Lead Managing Underwriters: Mandiri Sekuritas, Buana Capital Sekuritas
- Domestic Underwriters: UBS Sekuritas Indonesia
- Joint Bookrunners (“JBRs”): UBS, BofA Securities, Mandiri Sekuritas
- Joint Global Coordinators (“JGC”): UBS, BofA Securities
Lembaga Pendukung
- Public Accountant: Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (EY Indonesia)
- Legal Consultant to Issuer: Assegaf Hamzah & Partners
- Legal Consultant to Underwriter: Witara Cakra Advocates
- Notary: Aulia Taufani, S.H.
- Share Registrar: PT Datindo Entrycom
Bukalapak adalah perusahaan teknologi yang menyediakan platform perdagangan online (e-commerce).Informasi Perusahaan
Sejak didirikan pada 2010, Bukalapak telah melayani lebih dari 6 juta Pelapak, 5 juta Mitra Bukalapak dan 90 juta pengguna aktif dan pada tahun 2017 menyandang status unicorn. Bukalapak selalu memiliki perhatian khusus dalam pemberdayaan UMKM Indonesia.
Saat ini, menurut Deal Street Asia (dikutip dari CNBC Indonesia), 50,96% saham Bukalapak dikuasai oleh investor asal Indonesia. Selanjutnya Hong Kong senilai 21,62%, Singapura 15,58% dan Korea Selatan 3,16%.
Disebutkan bahwa PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menguasai 31,9% saham Bukalapak melalui anak usahanya, PT Kreatif Media Karya (KMK).
Sementara itu pendiri Bukalapak Ahmad Zaky menguasai 5,76%, Muhammad Fajrin Rayid 3,53%, dan Nugroho Heru Cahyono 2,78%.
Indies Capital, perusahaan ventures capital yang dikomandani Pandu Sjahrir masuk melalui Komodo Indigo Investment Ltd sebesar 0,51% dan Komodo Opertunity Venture 1 Ltd sebesar 0,51%.
Willix Halim menguasai 1,86% saham Bukalapak, Alvin W Sariaatmadja 0,99%, BRI Ventures 0,23%, Endeavor 0,11%, Pandu Sjahrir di bawah 0,1%, RD Adi Wardhana Sariaatmadja 0,99% hingga Mandiri Capital di bawah 0,1%.
API Invesment Limited (perusahaan investasi miliki Ant Group yang terafiliasi dengan Alibaba Group) menguasai 17,4% saham perusahaan.
Perusahaan investasi Singapura GIC yang menguasai 12,6% saham perusahaan.
Daftar Investor Bukapak Berdasarkan Asal Negara
- Indonesia 50,96%
- Hong Kong 21,62%
- Singapura 15,58%
- Korea Selatan 3,16%
Daftar Pemegang Saham Bukalapak
Investor |
Kepemilikan |
PT Kreatif
Media Karya (KMK) |
31,9% |
API
Invesment Limited (Ant Group) |
17,4% |
GIC |
12,6% |
Ahmad Zaky |
5,76% |
Muhammad
Fajrin Rayid |
3,53% |
Nugroho
Heru Cahyono |
2,78%. |
Komodo
Indigo Investment Ltd |
0,51% |
Komodo
Opertunity Venture 1 Ltd |
0,51%. |
Willix
Halim |
1,86% |
Alvin W
Sariaatmadja |
0,99% |
BRI
Ventures |
0,23% |
Endeavor |
0,11% |
Pandu
Sjahrir |
di bawah 0,1% |
RD Adi
Wardhana Sariaatmadja |
0,99% |
Mandiri
Capital |
di bawah 0,1% |
Sumber: CNBCIndonesia
0 Komentar