Sejarah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan perusahaan hasil penggabungan (merger) dari beberapa perusahaan dan mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
Astra Agro Lestari didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala berdasarkan Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 12 tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga berdasarkan Akta perubahan No. 9 tanggal 4 Agustus 1989 dari notaris yang sama.
Pada 30 Juni 1997, Perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera. Setelah penggabungan usaha ini, nama Perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Lestari dan meningkatkan modal dasar dari Rp 250 miliar menjadi Rp 2 triliun.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pertanian dan peternakan, perdagangan, industri pengolahan (agro industri), pengangkutan dan jasa (aktivitas profesional, ilmiah dan teknis).
Namun, pada awalnya perusahaan mengembangkan perkebunan ubi kayu, kemudian merambah tanaman karet, hingga pada 1984, dimulailah budidaya tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau.
Kini, Astra Agro Lestari menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar dan dikelola melalui manajemen yang baik.
Hingga saat ini, luas areal Perkebunan Kelapa
Sawit tertanam yang dikelola Perseroan adalah 286.727 hektare yang tersebar di
Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari luasan tersebut, 214.498 hektare adalah perkebunan inti sedangkan 72.229 hektar adalah perkebunan Plasma.
Astra Agro
Lestari juga memperluas bidang usaha ke industri hilir
sawit dengan mendirikan pabrik pengolahan minyak sawit melalui anak perusahaan
PT Tanjung Sarana Lestari pada tahun 2014 yang berlokasi di Provinsi Sulawesi
Barat.
Perseroan juga mendirikan pengolahan PKO
(minyak inti sawit) melalui anak perusahaan PT Tanjung Bina Lestari pada tahun
2017 yang berlokasi di Sulawesi Barat.
Selain itu, Astra Agro Lestari memiliki kantor pemasaran di Singapura dengan nama Astra-KLK Pte. Ltd
yang merupakan ventura bersama antara Perseroan dengan Kuala Lumpur Kepong
Plantation Holdings Sdn, Bhd (KLK Pte Ltd).
AALI memperluas bidang usaha dengan membangun pabrik pencampuran pupuk NPK.
Pengoperasian pabrik pencampuran pupuk NPK Perseroan dijalankan melalui anak
perusahaan PT Cipta Agro Nusantara pada tahun 2016 yang berlokasi di Sulawesi
Tengah dan anak perusahaan PT Bhadra Cemerlang pada tahun 2017 yang berlokasi
di Kalimantan Tengah.
Per 31 Desember 2021, Perseroan memiliki total karyawan sebanyak 32.199 (tetap dan kontrak) orang yang berkerja di berbagai lokasi, termasuk di Kantor Pusat dan Kebun.
Sejarah IPO AALI
Astra Agro melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/ IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 1997. Saat ini kepemilikan saham publik AALI mencapai 20,32% dari total 1,925 miliar saham yang beredar.
Selain mengelola lahan perkebunan kelapa sawit, AALI juga mengembangkan industri hilir. Perseroan telah mengoperasikan pabrik pengolahan minyak sawit (refinery) di Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, dan Dumai, Provinsi Riau.
Produk minyak sawit olahan dalam bentuk olein, stearin, dan PFAD ini untuk memenuhi permintaan pasar ekspor antara lain dari Tiongkok, Malaysia, Filipina dan Korea Selatan.
Perseroan juga telah mengoperasikan pabrik pencampuran pupuk NPK di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah sejak 2016 dan di Bumiharjo, Provinsi Kalimantan Tengah sejak 2017. Selain itu, Perseroan juga mulai mengembangkan usaha integrasi sawit-sapi di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Kinerja Astra Agro Lestari 2021
Produsen minyak sawit PT Astra Agro Lestari
Tbk (AALI) membukukan laba bersih Rp1,97 triliun pada 2021 dari total
pendapatan perusahaan Rp24,32 triliun.
Pendapatan perusahaan pada 2021
mengalami kenaikan 29,3 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp18,81 triliun.
Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan harga
jual rata-rata CPO sebesar 32,2 persen menjadi Rp11.294/kg dibandingkan dengan
tahun 2020 sebesar Rp8.545/kg.
Harga jual rata-rata kernel juga mengalami
peningkatan sebesar 67,4 persen menjadi Rp7.305/kg pada tahun 2021 dari
Rp4.365/kg pada tahun 2020.
Peningkatan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan produksi CPO
dimana sepanjang 2021 produksi total sebesar 1,47 juta ton CPO, atau meningkat
sebesar 3,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan produksi ini salah satunya berkat
program kemitraan yang dijalankan Perseroan. Program kemitraan Perseroan telah
berjalan dengan sangat baik di tahun 2021.
Dampak positif kemitraan ini terlihat dari
peningkatan TBS pihak ketiga yang mengalami kenaikan sebesar 25,6 persen
menjadi 3,27 juta ton dibandingkan pada tahun 2020 sebesar 2,61 juta ton.
Harga Saham AALI
Untuk harga saham terupdate bisa dilihat melalui aplikasi di sekuritas, RTI, maupun Google Finance.
ANAK USAHA AALI
Nama |
Bidang |
PT Agro Menara Rachmat |
Perkebunan Sawit |
PT Agro Menararachmat |
Perkebunan Sawit |
PT Agro Nusa Abadi |
Perkebunan Sawit |
PT Bhadra Cemerlang |
Perkebunan Sawit |
PT Bhadra Sukses |
Perkebunan Sawit |
PT Borneo Indah Marjaya |
Perkebunan Sawit |
PT Cakradenta Agung Pertiwi |
Perkebunan Sawit |
PT Cakung Permata Nusa |
Perkebunan Sawit |
PT Cipta Agro Nusantara |
Perkebunan Sawit |
PT Ciptanarada Lestari |
Perkebunan Sawit |
PT Eka Dura Indonesia |
Perkebunan Sawit |
PT Eka Dura Perdana |
Jasa Manufaktur |
PT Gunung Sejahtera Dua Indah |
Perkebunan Sawit |
PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi |
Perkebunan Sawit |
PT Gunung Sejahtera Puti Pesona |
Perkebunan Sawit |
PT Gunung Sejahtera Raman Permai |
Perkebunan Sawit |
PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur |
Perkebunan Sawit |
PT Karya Tanah Subur |
Perkebunan Sawit |
PT Karyanusa Eka Daya |
Perkebunan Sawit |
PT Karyanusa Ekadaya |
Perkebunan Sawit |
PT Kimia Tirta Utama |
Perkebunan Sawit |
PT Lestari Tani Teladan |
Perkebunan Sawit |
PT Letawa |
Perkebunan Sawit |
PT Mamuang |
Perkebunan Sawit |
PT Nirmala Agro Lestari |
Perkebunan Sawit |
PT Palma Plantasindo |
Perkebunan Sawit |
PT Pandji Waringin |
Perkebunan Karet |
PT Pasangkayu |
Perkebunan Sawit |
PT Perkebunan Lembah Bhakti |
Perkebunan Sawit |
PT Persada Dinamika Lestari |
Perkebunan Sawit |
PT Persadabina Nusantaraabadi |
Perkebunan Sawit |
PT Rimbunan Alam Sentosa |
Perkebunan Sawit |
PT Sari Aditya Loka |
Perkebunan Sawit |
PT Sari Lembah Subur |
Perkebunan Sawit |
PT Sawit Asahan Indah |
Perkebunan Sawit |
PT Sawit Jaya Abadi |
Perkebunan Sawit |
PT Subur Abadi Plantations |
Perkebunan Sawit |
PT Subur Agro Makmur |
Perkebunan Sawit |
PT Sukses Tani Nusasubur |
Perkebunan Sawit |
PT Sumber Kharisma Persada |
Perkebunan Sawit |
PT Suryaindah Nusantarapagi |
Perkebunan Sawit |
PT Suryaraya Lestari |
Perkebunan Sawit |
PT Tanjung Bina Lestari |
Refinery |
PT Tanjung Sarana Lestari |
Refinery |
PT Tri Buana Mas |
Perkebunan Sawit |
PT Tunggal Perkasa Plantations |
Perkebunan Sawit |
PT Waru Kaltim Plantation |
Perkebunan Sawit |
Manajemen Perusahaan
Direksi
Nama |
Posisi |
Terafiliasi |
Santosa |
Presiden Direktur |
Yes |
Mario Casimirus Surung Gultom |
Direktur |
Yes |
Muhammad Hadi Sugeng Wahyudiono |
Direktur |
Yes |
Rujito Purnomo |
Direktur |
Yes |
Nico Tahir |
Direktur |
Yes |
Said Fakhrullazi |
Direktur |
Yes |
Eko Prasetyo |
Direktur |
Yes |
Komisaris
Nama |
Posisi |
Independen |
Chiew Sin Cheok |
Presiden Komisaris |
No |
Johannes Loman |
Komisaris |
No |
Sidharta Utama |
Komisaris |
Yes |
Aridono Sukmanto |
Komisaris |
Yes |
0 Komentar